Sisihkan Gaji, ASN Bontang Bantu Sembako dan Rapid Test
SEMUA bergerak di tengah pandemi COVID-19 ini. Termasuk, Aparatur Sipil Negeri (ASN) di Kota Bontang yang menyisihkan gajinya untuk membantu warga kurang mampu. Alhasil, ada 520 paket sembako sudah disalurkan.
Penyaluran ini diserahkan langsung Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni ke para pasukan kuning dan pasukan hijau di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, Rabu (15/4)
Dalam sambutannya, Neni berujar, pembagian sembako tak hanya kepada para petugas kebersihan dan pertamanan saja. Tetapi masih banyak lagi, termasuk nanti di Bulan Ramadan yakni takjil gratis dan buka bersama gratis dari dana yang sudah terkumpul.
“Kami juga sedang memesan Rapid Test yang akan disumbangkan ke Dinas Kesehatan Bontang. Tapi memang belum datang sejak lama,” jelas Neni .
Neni bilang sembako ini merupakan bentuk kepedulian para ASN bagi masyarakat terdampak wabah Covid-19 ini. Dari dana ASN juga dibelikan masker, dan pembelian alat Rapid test. “Insya Allah ASN akan menyumbang 100 unit alat rapid test, karena memang sulit untuk didapatkan dan ada beberapa orang yang harus dites dari beberapa klaster,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Neni mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berdoa semua agar wabah Covid-19 di Bontang dan di Indonesia dapat segera berakhir. Sehingga ibadah Ramadan bisa dijalankan seperti biasanya.
“Sekarang ini harus menjaga jarak, tidak bersalaman, lakukan Social dan Physical Distancing, supaya mata rantai Covid-19 bisa diputus,” tuturnya.
Sebelumnya, Pemkot mengintruksikan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Bontang menyisihkan gajinya minimal Rp 100 ribu per bulan. Ini dituangkan dalam surat edaran bernomor 800/547/BKPSD.03 yang ditandatangani Sekretariat Daerah (Sekda) Bontang, Aji Erlinawaty per 30 Maret 2020.
Penggalangan dana dikoordinir bendahara masing-masing perangkat daerah yang selanjutnya disampaikan kepada bagian kesejahteraan rakyat Sekda tiap bulan. Rencananya penggalangan dana ini bakal digelar hingga Juni 2020. Namun, sembari melihat kebutuhan masyarakat Bontang.
Adapun seluruh dana yang terkumpul bakal digunakan untuk membeli Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis, membeli obat-obatan bagi pasien COVID-19, dan masyarakat umum yang juga terdampak akan penyebaran virus corona di Bontang.
Sedikit informasi, berdasarkan data badan pusat statistik awal 2020 ini, ASN di Bontang berjumlah 2.924 orang. Dengan rincian 1.285 laki-laki, dan 1.640 perempuan. Mereka tersebar di 31 OPD di lingkungan Pemkot Bontang.
Jika dikalkulasikan, tiap ASN menyumbang Rp 100 ribu sampai Juni, 3 bulan lamanya, uang terkumpul Rp 300 ribu dikalikan 2.924 orang ASN, total kisaran Rp 1,1 miliar lebih. (*)
Discussion about this post