pranala.co – Program Pemkot Bontang, Kalimantan Timur Rantang Kasih tuai kritikan. Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Disos-PM) Bontang, Bakhtiar Mabe pun angkat bicara.
Dia menjelaskan menu rantang kasih seharga Rp 30 ribu, bukanlah harga dari keseluruhan menu makanan yang disediakan bagi lanjut usia (lansia). Melainkan, sudah termasuk biaya pengantaran dan honor dari pengantar makanan.
Pengantar makanan dipercayakan kepada kelompok masyarakat (Pokmas) dari tiga kecamatan di Bontang untuk mengelola program itu.
“Rp 30 ribu itu bukanlah harga utuh untuk menu makan. Jadi terbagi menjadi beberapa item. Harga makanan kisaran Rp 19 ribu sampai Rp 20 ribu satu porsi. Dan Rp 10 ribu untuk biaya operasional, pembelian ATK buat laporan dan honor pokmas. Pokmas tidak boleh untung di menu makanan,” jelas dia saat dikonfirmasi, Sabtu (7/5/2022).
Lansia penerima rantang kasih, mendapat jatah makan dua kali dalam satu hari, dan makanan diantar langsung masing-masing Pokmas di tiap wilayah.
Lalu, terkait pemilihan menu di rantang. Pokmas hanya melaksanakan saran dari Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang. Diskes yang menentukan standar gizi makanan yang diperlukan lansia, seperti memenuhi unsur hewani, nabati, dan lainnya.
“Setiap hari itu jenis menu makanannya juga berbeda-beda, tidak itu-itu terus,” tegas Mabe.
Bakhtiar Mabe mengaku sudah melakukan konfirmasi terhadap Pokmas yang dimaksud oleh Ketua DPRD Bontang, sewaktu menunjukkan foto menu rantang kasih yang hanya berisikan telur mata sapi, satu iris buah, satu tempe dan seporsi tumis kacang panjang beserta nasi. Tetapi jawaban dari yang bersangkutan menyatakan itu tidak benar.
“Sudah saya tanya tapi tidak ada yang mengaku, tapi nanti saya cari tahu lagi karena ada fotonya kan,” ucapnya.
Dia menegaskan jika itu benar maka pihaknya tidak segan memberikan teguran hingga sanksi. Rencananya pekan depan bakal mengevaluasi sambil menunggu jadwal kesiapan jadwal Wali Kota Bontang.
“Pastinya dirapatkan dulu, kalau tidak bisa mengubah (standar yang ditentukan) ya akan kami ganti (Pokmas). Tapi ‘kan ada yang namanya teguran pertama, kedua dan ketiga,” tutupnya.
Dikritik Ketua DPRD Bontang
KRITIKAN datang dari Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam. Ia menyayangkan menu makanan untuk warga lanjut usia (lansia) yang dinilai sangat sederhana. Ini bukan kali pertama legislator mengkritisi menu “Rantang Kasih”.
Pria yang akrab disapa Andi Faiz memperlihatkan menu makanan Program Rantang Kasih hanya berisi nasi putih, telur mata sapi, tempe goreng, tumis kacang panjang dan seiris pepaya. Menu makanan itu disalurkan di Kelurahan Loktuan, Bontang Utara, Kamis (5/5/2022).
“Alhamdulillah menu spesial di hari yang fitri, Rantang Kasih perlu perbaikan ke depannya. Sampai sekarang belum ada tanda-tanda evaluasi buat perbaikan pelaksanaan rantang kasih,” sindir Andi Faiz digrup WhatsApp, Kamis (5/5/2022).
Politisi Partai Golkar itu tidak hanya sekali mengkritisi menu dari program rantang kasih. Di awal April 2022 lalu, ia juga mengeluarkan kritikan serupa.
Dia menilai menu makanan dengan anggaran Rp 2 miliar itu tidak sesuai dengan yang diperkirakan. Dengan harga paket makanan senilai Rp 30 ribu per porsi seharusnya penerima manfaat ini bisa mendapatkan makanan yang layak.
“Menu makanan seperti ini buat lansia sangat tidak layak. Buang-buang anggaran dengan biaya besar tapi tidak maksimal,” tegasnya.
Wawali Najirah bakal Kontrol Langsung
WAKIL Wali Kota Najirah mengaku langsung menegur Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-PM) Bahtiar Mabe soal suguhan menu program rantang kasih kepada lansia.
Teguran ini kali kedua diberikan ke Bahtiar Mabe setelah bulan lalu juga dilayangkan. Wawali Najirah menilai wajar saja dewan mengkritik menu makanan rantang kasih. Paket makanan yang dibagikan ke lansia dianggap tak ideal.
“Saya setelah melihat menu yang disuguhkan langsung tegur pak Kadis dan bu Sekda. Tidak salah kalau menjadi sorotan DPRD,” kata Najirah saat dikonfirmasi, Sabtu (7/5/2022).
Lebih lanjut, Najirah meminta Bahtiar segera melakukan evaluasi prihal penyaluran program rantang kasih. “Sebelumnya juga saya pernah menegur karena ada kritikan soal penyaluran program rantang kasih. Apalagi ini karena ini merupakan program unggulan kami,” ucapnya.
Di dalam penentuan menu itu melibatkan Dinas Kesehatan. Keterlibatan mereka untuk memastikan pangan yang dibagikan sesuai dengan standar gizi dan penyakit tertentu.
Dari kejadian itu, Najirah mengaku akan turun langsung mengontrol sajian menu kepada lansia agar memastikan kesehatan gizi yang didapatkan sesuai dengan selera dan layak.
Tambahan informasi. Program ini merupakan salah satu janji politik Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang, Basri Rase-Najirah. Program diyakini sudah menyentuh masyarakat yang membutuhkan. Jumlah lansia, warga miskin, dan terlantar yang menerima rantang kasih jumlahnya baru sedikit, yakni sebanyak 88 orang.
Sedangkan untuk total anggaran yang dikucur sebesar Rp 2 miliar di 2022. Tapi, pemerintah tidak akan menutup diri, bila nanti ada warga yang masuk dalam kategori, akan ditambahkan ke dalam program rantang kasih. (js/id)
Discussion about this post