pranala.co – Pemandu wisata meninggal dunia di Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW), Balikpapan, Minggu (15/5/2022). Pria bernama Soni itu meninggal diduga akibat serangan jantung.
“Pemandu sedang kami evakuasi,” tutur Iswanto, salah seorang petugas yang akan melakukan evakuasi kepada awak media.
Soni diduga kuat mengalami henti jantung saat mengantarkan peneliti masuk ke dalam kawasan HLSW dengan berjalan kaki sejauh sekitar 8 kilometer.
“Dia itu ngantar peneliti dari luar (Negeri) masuk ke Sungai Wain di Pos 9 Kampung Jamal atau Pos Jamaluddin. Nah tiba-tiba stak jantung lalu meninggal, info awalnya seperti itu yang masuk,” katanya.
Diketahui korban merupakan Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Wilayah Kota Balikpapan. Namun korban juga dikenal sebagai pemandu wisata di Balikpapan khususnya di Sungai Wain.
Pengelola HLSW bernama Agusdin mengaku belum mendengar secara rinci peristiwa tersebut, sebab dirinya tengah berada di luar Kota Balikpapan.
“Sementara ini saya kondisikan dengan orang di lapangan. Saya masih di luar kota Balikpapan,” ungkapnya.
Ditanya soal wisata yang dibuka untuk track jauh tersebut, Agusdin mengatakan bahwa untuk kunjungan wisata ke area HLSW memang sudah dibuka untuk umum sejak tahun 2004 silam. Pihaknya bahkan menyediakan paket kunjungan tracking ke dalam hutan dan dipersilahkan untuk menginap.
“Boleh menginap setelah semua memenuhi persyaratan dari pengelola diantaranya setiap kunjungan wajib didampingi oleh petugas jaga hutan,” ungkapnya.
Evakuasi jenazah sendiri berlangsung cukup sulit. Pasalnya, lokasi Camp Jamaluddin berada tepat di tengah Hutan Lindung Sungai Wain.
Jaraknya kurang lebih sejauh 8 kilometer di pintu masuk Hutan Lindung Sungai Wain. Belum lagi medan yang ditempuh berlumpur, naik dan turun bukit.
Jenazah pun berhasil dievakuasi keluar dari hutan sekira pukul 03.50 Wita. (kt)
Discussion about this post