PRANALA.CO, Samarinda – KPU Samarinda menggelar simulasi pemungutan dan perhitungan suara untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Samarinda 2024. Tahun ini, Pilkada Samarinda hanya diikuti satu pasangan calon (paslon), menjadikan simulasi tersebut lebih penting sebagai persiapan menjelang pemilihan pada 27 November 2024.
Plh Ketua KPU Samarinda, Arif Rakhman, menjelaskan bahwa simulasi ini bertujuan untuk memperkuat pengetahuan dan keterampilan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), pengawas tempat pemungutan suara (TPS), dan saksi.
Menurutnya, pemahaman yang baik mengenai prosedur pemungutan suara akan sangat penting dalam memastikan pelaksanaan pilkada yang transparan dan bebas dari kecurangan.
Dia melanjutkan, simulasi ini tidak hanya melibatkan KPPS, tetapi juga pemantau pilkada yang memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran tahapan pilkada.
“Pemantau akan memantau langsung proses pemungutan suara, rekapitulasi hasil, serta mengidentifikasi adanya dugaan pelanggaran seperti politik uang atau intimidasi terhadap pemilih,” ungkap Arif Rakhman.
Dalam simulasi tersebut, KPU mempraktikkan prosedur lengkap, termasuk pengaturan posisi KPPS yang terlibat langsung dalam pemungutan suara. KPPS 4 dan 5 bertugas di bagian depan, sementara KPPS 1, 2, dan 3 fokus pada pencatatan nama pemilih.
Sementara, KPPS 6 mengarahkan pemilih untuk memasukkan surat suara sesuai dengan jenis pemilihan, sementara KPPS 7 memastikan pemilih mencelupkan jari ke tinta sebagai tanda sudah menggunakan hak pilih.
Plt. Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso, menyoroti rendahnya partisipasi pemilih di dua edisi pilkada sebelumnya, bahkan pada Pilkada 2020 yang hanya mencatatkan sekira 52 persen partisipasi. Ia mengajak seluruh warga Samarinda untuk meningkatkan kesadaran dan antusiasme dalam menyukseskan Pilkada 2024.
“Pilkada tahun ini sangat penting untuk kita wujudkan bersama. Mari pastikan pelaksanaan pilkada di Samarinda berlangsung dengan integritas, jujur, dan adil,” seru Rusmadi.
Abdul Qoyyim Rasyid, Komisioner Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Kaltim, juga menyampaikan harapannya agar simulasi ini memberikan gambaran nyata kepada penyelenggara dan pemilih mengenai proses pemungutan suara. Ia berharap, simulasi ini bisa meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat.
“Dengan adanya simulasi ini, diharapkan masyarakat akan lebih memahami mekanisme pemungutan suara dan merasa lebih yakin untuk menggunakan hak pilihnya pada hari H,” ujar Abdul Qoyyim.
Simulasi ini juga menekankan pentingnya bimbingan teknis (bimtek) bagi KPPS agar mereka bisa memahami aturan dan prosedur yang berlaku. Bimtek ini diharapkan dapat meminimalisir potensi kesalahan dalam pelaksanaan pemungutan suara, serta memastikan bahwa seluruh proses berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post