PRANALA.CO – Dinas Perhubungan, Dishub Balikpapan merencanakan pembangunan 10 halte baru untuk memperluas akses Balikpapan City Trans (BCT). Proyek ini merupakan bagian dari program Transportasi Ekonomis Mudah Aman dan Nyaman yang diharapkan dapat terealisasi pada tahun ini.
Kepala Dishub Balikpapan, Adward Skenda Putra, mengonfirmasi rencana tersebut. “Kami akan menambah 10 halte BCT dalam tahun ini,” ujarnya baru-baru ini. Adward, yang akrab disapa Edo, menambahkan bahwa tiga dari 10 halte tersebut merupakan bantuan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).
“Tiga halte dari BRI akan ditempatkan di koridor A, yang mencakup rute Pelabuhan Semayang hingga Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan,” jelas Edo.
Halte baru ini akan diprioritaskan di titik-titik yang belum memiliki fasilitas pemberhentian, seperti di depan Bank Indonesia, Klandasan, dan seberang pusat perbelanjaan BSB. Dengan demikian, akses masyarakat terhadap layanan BCT di area tersebut akan semakin mudah dan nyaman.
Selain penambahan halte, Dishub Balikpapan juga telah melakukan sosialisasi terkait area berhenti bus yang ditandai dengan cat merah di beberapa lokasi.
“Tanda merah ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat bahwa area tersebut dikhususkan untuk bus BCT, dan masyarakat sudah mulai memahami bahwa area ini bukan untuk parkir kendaraan lain,” tegas Edo.
Saat ini, layanan BCT masih digratiskan, namun pengguna diwajibkan menggunakan kartu uang elektronik sebagai akses. “Kementerian Perhubungan meminta kami mulai menerapkan tarif pada Oktober, tetapi saat ini masih dalam tahap kajian,” tambah Edo.
Terkait tarif, berdasarkan survei estimasi biaya perjalanan, Dishub memperkirakan tarif BCT akan berada di kisaran Rp 5.000 hingga Rp 6.000 per sekali jalan.
Namun, angka tersebut masih bisa berubah, tergantung pada biaya operasional dan subsidi bahan bakar. “Jika kami mendapatkan BBM bersubsidi, tarif bisa lebih murah,” ungkap Edo.
Dishub Balikpapan berharap, dengan pembangunan halte baru dan peningkatan fasilitas, layanan transportasi publik di kota ini akan semakin terintegrasi, selaras dengan kebutuhan masyarakat.
Evaluasi operasional BCT juga telah dilakukan pada 24 September lalu dengan pendampingan dari Kejaksaan Agung untuk memastikan layanan yang lebih baik ke depannya. (*)
*) Ikuti berita terbaru PRANALA.co di Google News ketuk link ini dan jangan lupa difollow
Discussion about this post