Pranala.co, BONTANG – Namanya sederhana. BIMA Etam Series 4. Tapi maknanya dalam. Dan tujuannya besar: mendorong UMKM lokal naik kelas, bukan cuma lewat wacana.
Mal Pelayanan Publik (MPP) Pasar Rawa Indah jadi saksi, Jumat (20/6/2025). Para pelaku UMKM, lembaga keuangan, dan pemangku kebijakan berkumpul. Bukan untuk rapat. Tapi untuk bicara soal solusi.
OJK Kaltimtara dan Bank Indonesia Kaltim jadi inisiatornya. Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni langsung hadir membuka acara. Tak sendirian.
Ada Kepala OJK Kaltimtara Parjiman, Kepala BI Kaltim Budi Widihartanto, dan Sekda Bontang Aji Erlinawati. Juga dua kepala dinas: Asdar Ibrahim (Diskop UKM) dan Rafidah (Dispopar).
BIMA Etam bukan seminar motivasi. Ia adalah ruang kolaborasi. Di sini, pelaku UMKM tak hanya diajak mendengar. Tapi juga diperkenalkan langsung ke lembaga pembiayaan. Bisa tanya. Bisa konsultasi. Bisa langsung cocokkan kebutuhan dan solusi.
“UMKM itu tulang punggung ekonomi kita. Mereka bukan cuma penggerak usaha, tapi juga jaring pengaman sosial,” kata Wali Kota Neni.
Neni tak sedang berbasa-basi. Ia tahu, Bontang butuh strategi baru. Kota ini harus siap menjadi mitra Ibu Kota Nusantara (IKN). Dan UMKM adalah fondasinya.
“Pemerintah Kota akan terus dorong pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi pembiayaan. Agar UMKM kita bisa bersaing di era baru,” ujarnya.
Tak hanya soal permodalan. Ia juga bicara soal pariwisata dan ekonomi kreatif. Menurutnya, produk lokal Bontang punya potensi besar untuk dijadikan oleh-oleh, suvenir, bahkan merek unggulan daerah.
“Dengan pendampingan yang tepat, mereka bisa jadi ujung tombak promosi kota ini,” tegasnya.
Kepala OJK Kaltimtara, Parjiman, punya pesan yang lugas. Ia tak ingin edukasi keuangan berhenti di tataran teori. Ia ingin pelaku UMKM merasakan manfaat langsung.
“BIMA Etam ini bukan seremoni. Ini cara kami mendekatkan solusi ke masyarakat,” katanya.
Sementara Budi Widihartanto dari BI menyebut, UMKM punya peran strategis dalam menjaga stabilitas ekonomi. Apalagi di kota-kota penyangga IKN.
“BI mendorong penguatan ekosistem UMKM, termasuk pelatihan digitalisasi, integrasi rantai pasok, dan peningkatan kapasitas produksi,” ujarnya.
[RED]
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami








