PRANALA.CO, Bontang – Hujan deras yang mengguyur Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim), sejak Minggu (6/4/2025) dini hari, menyebabkan banjir besar yang melanda sejumlah kawasan pemukiman warga, khususnya di Kelurahan Satimpo dan Kelurahan Tanjung Laut Indah. Insiden ini disebut sebagai yang terparah dalam enam tahun terakhir.
Di Kelurahan Satimpo, wilayah Pisangan menjadi salah satu yang paling terdampak. Banjir yang terjadi sekira pukul 04.30 WITA merendam empat rukun tetangga (RT), dengan kondisi terparah dialami RT 24 dan RT 25.
Tercatat, sebanyak 30 rumah di RT 24 dan 101 rumah di RT 25 terendam air. Sementara itu, 10 rumah di RT 22 dan 8 rumah di RT 23 juga terdampak.
Lurah Satimpo, Maryono, menjelaskan bahwa penyebab utama banjir adalah tingginya curah hujan yang tidak tertampung oleh parit-parit sempit di kawasan tersebut.
“Ini merupakan banjir terbesar selama enam tahun terakhir di daerah ini. Tahun-tahun sebelumnya tidak pernah separah ini,” ujar Maryono saat dikonfirmasi.
Pemerintah daerah pun bergerak cepat. Rencana revitalisasi dan pelebaran parit di Jalan HM Ardans dan Imam Bonjol sudah disiapkan sebagai langkah antisipatif guna mencegah bencana serupa ke depannya. Pembersihan saluran air dan peninjauan kembali sistem drainase di kawasan rawan juga masuk dalam agenda prioritas.
Di tempat lain, hujan deras yang mulai mengguyur sejak pukul 03.00 WITA juga menyebabkan banjir di Jalan Imam Bonjol, tepat di akses turunan menuju Polres Bontang. Jalan tersebut untuk sementara ditutup warga karena genangan yang cukup tinggi dan membahayakan pengendara.
Kondisi serupa juga terjadi di kawasan Rawa Indah, Kelurahan Tanjung Laut Indah, yang dikenal sebagai daerah cekungan. Genangan air setinggi 10 sentimeter melanda rumah-rumah warga di RT 20, RT 21, dan RT 22.
Wilayah ini menjadi tempat akumulasi aliran air dari Tanjung Laut dan sekitarnya, menjadikannya titik langganan banjir setiap kali curah hujan tinggi.
Warga yang terdampak saat ini tengah berjibaku membersihkan rumah dan lingkungan dari lumpur serta sisa-sisa banjir. Meski tidak ada korban jiwa, banjir ini menimbulkan kerugian material dan menambah kekhawatiran warga terhadap kondisi infrastruktur kota. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post