Bontang, PRANALA.CO – Langit cerah, tapi mata sebagian orang berkaca-kaca. Sebanyak 242 taruna dan taruni dari delapan jurusan berdiri rapi di halaman SMKN 2 Bontang, Tanjung Laut, Bontang Selatan, Senin (5/5/2025).
Mereka resmi dilepas. Masa putih-abu mereka usai. Dunia kerja dan dunia perguruan tinggi sudah mengetuk di depan pintu. Upacara pelepasan digelar sederhana. Namun kesan yang ditinggalkan, jelas tak sesederhana itu.
Staf Ahli Kota Bontang, Asdar Ibrahim, datang mewakili Wali Kota. Ia berdiri tegak sebagai inspektur upacara. Suaranya tegas. Ia tak sekadar membacakan sambutan. Ia seperti berbicara dari hati.
“Kepada anak-anak, selamat atas kelulusannya, selamat bertransisi dari sekolah menuju dunia kerja,” kata Asdar, menutup amanatnya.
Asdar juga menyelipkan pesan penting: meskipun SMK berada di bawah naungan pemerintah provinsi, Pemkot Bontang tetap berkomitmen untuk bersinergi memajukan dunia pendidikan di Kota Bontang. Pendidikan, katanya, tetap tanggung jawab bersama.
Kepala SMKN 2 Bontang, Mardiyanti — yang akrab dipanggil Bu Yanti — tampak tersenyum lega. Ia tahu betul perjuangan anak-anak dan orang tua mereka. Tahun ini, pelepasan digelar sederhana.
Itu bukan karena sekolah kekurangan dana, tapi karena memang begitu instruksi dari pemerintah provinsi: maksimalkan fasilitas sekolah dan minimalkan pungutan. Bahkan kalau bisa, nol rupiah.
“Kami paham betul kondisi sosial ekonomi orang tua siswa yang beragam. Meski sederhana, yang terpenting adalah kesan mendalam bagi anak-anak,” ujar Bu Yanti. Ia bilang, keputusan ini sudah dibicarakan matang dengan komite sekolah.
“Yang penting, kompetensi yang kalian dapat di sekolah bisa kalian buktikan di dunia nyata,” ujarnya.
Usai upacara, suasana mendadak berubah. Kalau tadi haru, kini penuh tawa. Tradisi “belimbur” — saling siram air khas Erau — dimulai. Seragam rapi basah semua. Tapi tak ada yang peduli. Air dan tawa bercampur jadi satu. Beberapa guru pun tak mau kalah. Mereka ikut disiram dan ikut menyiram. Rasanya seperti semua lupa kalau hari itu adalah perpisahan.
Hadir pula Camat Bontang Selatan Kamsal, Lurah Tanjung Laut Indah Susardi, serta perwakilan dari TNI Angkatan Laut. Semuanya ikut menyaksikan momen sakral yang berakhir dengan penuh kegembiraan itu.
Bagi 242 siswa yang dilepas hari itu, halaman SMKN 2 Bontang bukan lagi sekadar halaman sekolah. Ia sudah berubah jadi saksi. Saksi perjalanan yang sudah usai — dan saksi perjalanan baru yang baru saja dimulai. [ID]
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post