KASUS virus corona atau COVID-19 di Kaltim per Selasa (11/8) malam mencatatkan rekor baru. Dalam sehari ada 119 positif corona bertambah di Benua Etam. Dengan penambahan ratusan kasus baru ini, maka akumulasi positif COVID-19 di Kaltim meroket menjadi 2.051 kasus.
“Ini merupakan kasus harian tertinggi di Kaltim. Menjadi warning bagi kita semua,” ucap Andi Muhammad Ishak, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim dalam rilis hariannya via Zoom pada Selasa malam.
Tersebar di lima daerah, dari ratusan pasien positif corona baru ini terbanyak berasal dari Balikpapan dengan 74 kasus, disusul dengan Samarinda dan Bontang masing-masing 20 pasien positif COVID-19, Kutai Timur dengan 4 kasus dan Penajam Paser Utara 1 pasien positif baru. Dengan adanya ledakan pasien positif maka Andi pun berpesan agar mulai menyikapi lebih serius dengan fakta-fakta corona. Semua komponen tak hanya pemerintah, swasta pun demikian dengan masyarakat.
“Tak menutup kemungkinan (positif COVID-19) terus meninggi apabila tak patuh dan disiplin dengan protokol kesehatan. Ingat masih ada 2.607 sampel swab dalam pemeriksaan,” tegasnya.
Tak hanya kasus positif corona baru namun pasien sembuh dari wabah ini juga ikut bertambah. Jumlahnya ada 67 orang. Terbanyak dari Balikpapan ada 55 orang sembuh dari COVID-19, disusul Paser dengan 8 kasus tahir dari corona dan terakhir adalah Kutai Barat, ada 4 kasus sembuh. Dengan demikian, total pasien yang tahir dari COVID-19 di Kaltim mencapai 1.330 orang dari 2.051 kasus akumulasi. Sedangkan kasus meninggal dunia 59 orang dan masih dalam perawatan 662 kasus.
Melihat perkembangan kasus, Andi menyebut peningkatan angka positif corona masih sangat tinggi. Dan salah satu pemicunya ialah masyarakat tak patuh terapkan protokol kesehatan maupun menjaga diri dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Mari tingkatkan disiplin dan komitmen tinggi menerapkan protokol kesehatan demi menekan penyebaran COVID-19,” tegasnya lagi.
Dalam keterangan persnya ini, Andi juga mengklarifikasi data COVID-19 di Kaltim berbeda dengan laporan nasional. Terdapat selisih 9 kasus. Dipicu oleh data ganda yang terhitung dalam pelaporan Satgas Penanganan COVID-19 Pusat. Artinya, beberapa kasus sudah dilaporkan kemarin dan sebelumnya alias terjadi duplikasi. Jadi yang benar ialah 119 bukan 128 kasus.
“Setiap harinya kasus makin bertambah, jangan abai dengan diri sendiri. Ingat dengan keluarga kawan atau saudara. Semua bisa tertular virus corona tanpa pandang status,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post