Warga Terima Vaksin Booster, Pekerja di Bontang Tak Dapat Jatah

pranala.co – Jatah sebanyak 115 vial vaksin jenis pfizer di Bontang, tak bisa diberikan kepada pekerja perusahaan. Pasalnya mayoritas pekerja di Bontang ikut program vaksin gotong royong alias VGR dengan jenis sinopharm.

Produk vaksin booster buatan Beijing China tersebut, diberikan oleh stakeholder pemerintah dalam suksesi program VGR. Sialnya, pekerja yang mendapatkan jatah tersebut, tidak diperbolehkan vaksin dengan jenis di luar sinopharm.

Hal tersebut tercantum dalam aturan Kemenkes RI Nomor SR.02.06/C/2171/2022, tentang penambahan regimen vaksinasi Covid-19 dosis booster yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal P2P, Dr dr Maxi Rein Rondonuwu.

PILIHAN REDAKSI

Kasus Covid-19 di Kaltim Naik Lagi, Warga Diminta Lengkapi Vakson Booster

Warga Bontang Belum Dapat Vaksin Booster? Bisa Peroleh Vaksin Sinopharm di Puskesmas

Hampir dua Bulan Stok Vaksin Covid-19 di Bontang Masih Kosong

Tiga Pekan Stok Vaksin Covid-19 di Bontang Masih Kosong, Tunggu Suplai dari Kemenkes

Berdasarkan ketentuan tersebut, penerima vaksinasi jenis Sinopharm dapat mendapatkan booster dengan jenis yang sama, yakni Sinopharm. Adapun dosis vaksin Sinopharm untuk booster yang diberikan adalah dosis penuh atau 0,5 ml.

Jubir Satgas Pengendalian Covid-19 Bontang Adi Permana, menyatakan saat program VGR dilancarkan yang kebagian jatah hanya Kabupaten Kubar. Sementara, Bontang tidak.

Pun untuk vaksin jenis sinopharm tidak terintegrasi ke aplikasi pendataan vaksinasi yang telah dirancang oleh Kemenkes RI. Namun salah satu perusahaan BUMN di Bontang kebagian jatah langsung dari Kemenkes RI. Jatahnya sampai 5.323 dosis (mengutip tribun bontang).

“Nah. Saat itu jatahnya hanya untuk PKT. Mereka yang distribusikan. Kalau langsung ke pemerintah gak ada,” kata Adi kepada pranala.co, Rabu (2/11/2022).

Dia mengaku telah membangun koordinasi dengan pihak perusahaan. Untuk melanjutkan pemberian vaksin sinopharm. Pasalnya bila tidak dilanjutkan, pekerja terancam tidak bisa melanjutkan kerja. Sementara, vaksin booster sudah menjadi syarat setiap perusahaan menerima tenaga kerja kontrak.

Adi berharap pihak perusahaan, melalui bagian CSR dapat melakukan lobi ke pemerintah agar mendapatkan jatah vaksin sinopharm dan menuntaskan vaksinasi tersebut.

“Kashian pekerja ini. Kami tidak bisa menyiapkan itu,” ujarnya.

Diketahui, sejauh ini terdapat dua perusahaan yang dapat mengakses aplikasi khusus vaksin sinopharm. Yakni PT Badak LNG dan PT Pupuk Kaltim. Pun vaksinasi dapat dilakukan ke apotek swasta seperti Bio Farma. (*)