PERAYAAN Idulfitri tahun ini kali ini berbeda dibanding tahun sebelumnya. Seperti halnya Ramadan dimana umat Muslim tak bisa beribadah di masjid untuk Salat Tarawih, begitu pula Idulftri.
Lantaran pandemi Covid-19, segala hal kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat banyak ditiadakan demi mencegah penyebaran wabah.
Idulfitri kali ini, pemerintah melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI) melarang umat Islam melaksanakan ibadah salat id berjemaah di masjid atau tanah lapang.
Begitu pula dengan tradisi lainnya seperti mudik, silaturahmi dengan keluarga besar, atau perayaan open house yang mengundang para tamu. Padahal saban tahun, orang nomor 1 di Bontang, Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni selalu menggelar open house untuk bersilaturahmi dengan masyarakat Bontang.
Menurut Neni, silaturahmi dengan keluarga dan rekan sahabat sudah menjadi tradisi di tengah masyarakat kita. Juga menjadi kebiasaan kepala daerah mengadakan open house di kediaman masing-masing.
Namun untuk tahun ini tampaknya ditiadakan. Juga di Kota Bontang. “Sedih rasanya, saat ini silaturahmi melalui melalui virtual. Jadi kami ya juga minta maaf tahun ini juga tidak membuka open house,” kata Neni Moerniaeni, kepada Pranala.co, Senin (18/5).
“Seperti tarawih, sahur, buka puasa dan lainnya. Di sini (rumah jabatan, red),” sambung Neni.
Peniadaan Open House Lebaran ini, kata Neni juga sesuai instruksi Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor yang tertulis di Surat Edaran Nomor: 451/3235/B.Kesra. Yakni, meniadakan open house bagi kepala daerah di Kalimantan Timur demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. (*)
Discussion about this post