BEREDAR sebuah video yang memperlihatkan seorang kakek hendak membeli handphone dengan membawa uang receh di dalam karung. Video tersebut diunggah oleh pengguna TikTok, King Dewer. Unggahan itu membuat warganet terenyuh hingga akhirnya viral.
Dalam video itu, kakek tersebut terlihat menenteng karung masuk ke dalam toko. Lalu, ia mengelilingi etalase sambil melihat-lihat handphone yang ada di dalamnya.
Kemudian, kakek tersebut membeli ponsel dengan kemasan kardus kuning. Lalu membayarnya dengan uang receh di karung tersebut. Dalam video itu, terlihat pelayan toko menghitung uang receh milik kakek.
Video tersebut diunggah King Dewer (26), seorang pemilik toko handphone di Samarinda, Kaltim. Kakek itu datang ke tokonya pada Sabtu (20/6) untuk membelikan handphone untuk cucunya yang baru naik ke kelas 4 SD.
“Mampir ke toko bawa karung, awalnya anak-anak layanin, bingung anak-anak karena bawa uang receh. Lalu lapor ke saya di belakang toko. Saya kasih. Duitnya untung-untungan,” ujar pria bernama King Dewer tersebut, Senin (22/6).
Kepada King Dewer, kakek yang bernama Yatemin (60) mengaku uang tersebut merupakan hasil tabungan cucunya, Satria, ditambah dengan uangnya.
“Jadi satu keluarga tidak ada handphone, anaknya (ibu Satria) enggak ada uang juga minta tolong kepada bapaknya (Yatemin) untuk cucunya untuk main game sama belajar online,” tambah King.
Saat datang ke toko tersebut, Yatemin mencari handphone yang harganya sesuai dengan uang recehnya. Akan tetapi, pihak toko langsung memberikan handphone seharga Rp 2 juta tanpa menghitung uang Yatemin.
Pemilik toko juga memberikan uang ongkos untuk Yatemin kembali ke rumah.
“Kita hitung kemarin Rp 800 ribu, kita kasihnya handphone seharga Rp 2 juta, kita pikir siapa tahu (uang receh) itu tembus Rp 1,5 juta,” kata pemilik toko.
Cerita Yatemin tersebut kemudian menarik banyak perhatian netizen. Hingga akhirnya King Dewer membuat sesi live Instagram atas persetujuan Yatemin.
Pemilik toko juga memberikan bantuan uang tunai Rp 3 juta dan paket sembako.
Pemilik toko mengatakan, Yatemin merupakan transmigran dari Jawa yang tinggal di Samarinda sejak 1993. Untuk mencukupi keutuhan sehari-harinya, ia mengumpulkan barang-barang bekas. Sementara istrinya jual buah-buahan. (*)
Discussion about this post