Samarinda, PRANALA.CO — Sebuah insiden yang direkam dan disiarkan langsung di media sosial membuat banyak warga Samarinda tercekat — seorang anak perempuan berusia 12 tahun dikeroyok secara brutal oleh teman-teman sebayanya.
Diduga lokasinya di pinggiran Polder Tani Aman, Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Dalam video berdurasi beberapa menit yang kini beredar luas, terlihat jelas korban menerima pukulan bertubi-tubi. Ia tersungkur ke tanah, namun bogem dan tendangan masih saja mendarat dari beberapa anak perempuan dan dua laki-laki yang ikut dalam rombongan.
Junaidi (43), ayah korban, masih ingat betul detik-detik sebelum putrinya dibawa keluar rumah. “Waktu itu dia duduk di sofa sama saya. Tiba-tiba ada pesan WhatsApp, dia keluar. Tidak lama kemudian, dibawa pergi,” tuturnya Jumat (2/5/2025).
Tak disangka, pesan singkat itu menjadi awal petaka. Sesampainya di lokasi kejadian, menurut penuturan korban, ia langsung dijambak hingga terjatuh dari motor, lalu diseret dan dianiaya.
Hari ini, trauma mendalam masih membekap korban. Bahkan hanya mendengar suara keramaian saja, ia sudah menangis histeris.
“Pokoknya trauma berat. Lihat ramai saja langsung nangis,” lanjut Junaidi. Ia berharap proses hukum berjalan adil dan pelaku mendapat ganjaran setimpal.
Kapolsek Samarinda Seberang, AKP Baihaki, membenarkan pihaknya sudah menerima laporan resmi. Unit Reskrim Polsek langsung turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Saat ini ada sembilan terduga pelaku yang kami mintai keterangan — tujuh perempuan dan dua laki-laki. Seluruhnya masih di bawah umur,” tegas Baihaki.
Penyidik saat ini tengah mendalami peran masing-masing terduga pelaku. Dugaan awal, motif pengeroyokan berawal dari ketersinggungan di media sosial yang bercampur urusan asmara. Perebutan pasangan diduga memicu emosi yang akhirnya berujung kekerasan fisik.
Baihaki juga mengimbau agar kejadian serupa tak terulang.
“Kami berharap orang tua, guru, dan lingkungan lebih peka dalam membimbing anak-anak agar tak mudah terprovokasi, apalagi sampai main hakim sendiri,” ujarnya. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Tidak ada komentar