PRANALA.CO – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Kodam VI Mulawarman, dan Polda Kaltim menggelar serbuan vaksinasi nasional COVID-9 di BSCC Dome Balikpapan. Serbuan vaksinasi diikuti sekitar 5.000 orang didominasi mahasiswa dan masyarakat umum. Meskipun demikian, persentasenya masih kisaran 25 persen dari total keseluruhan warga di Kaltim.
“Hari ini kita berikan vaksin sebanyak 5.000 dosis, di mana 1.400 untuk dosis pertama sedangkan 3.600-nya merupakan pemberian vaksin dosis kedua,” ujar Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto saat serbuan vaksinasi nasional COVID-9 di BSCC Dome, Balikpapan, Sabtu (24/7).
Heri menambahkan, kegiatan vaksinasi ini dilakukan setiap hari mulai dari puskesmas, rumah sakit dan tempat-tempat yang melaksanakan pemberian vaksin. Sebagai upaya untuk percepatan untuk memperoleh kekebalan komunal atau herd imunnty.
“Kalau yang besar dan masif, kita akan lakukan jika pemberian vaksin dari pusat dalam jumlah yang besar,” ujarnya.
Dikatakannya, kegiatan ini sebagai upaya bersama-sama agar seluruh masyarakat di Kaltim bisa dilakukan vaksinasi seluruhnya. Sementara itu, Kapolda Kaltim Irjen Polisi Herry Rudolf Nahak mengingatkan, para distributor dan apotek agar tidak melakukan penimbunan obat dan tabung oksigen. Selama ini memang belum ada indikasi penimbunan obat-obatan di Kaltim.
“Kita cek tidak ada penimbunan, namun saya mau kasih warning, kalau ada yang coba-coba nimbun, ngak didistribusikan, disimpan bisa dinaikan harganya, akan berhadapan dengan saya,” ujarnya.
Dikatakannya, untuk ketersediaan oksigen, Polda Kaltim telah berkoordinasi dengan para distributor. Sehingga ketersediaannya cukup dan terlayani. Dan sampai saat ini belum ditemukan antrean untuk mendapatkan oksigen.
“intinya saat ini semangat kita semua, ketersediaan obat, oksigen dan rumah sakit semuanya kita upayakan untuk bisa melayani masyarakat. Apalagi saat ini angkanya makin meningkat haru semua secara bersama-sama menangani ini,” tegasnya.
Lebih lanjut, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan, serbuan vaksin ini diproritaskan di daerah yang masuk dalam kategori PPKM darurat atau level 4 seperti Balikpapan, Bontang dan Berau.
“Jadi, kalau ada sejumlah vaksin yang datangkan dari pusat selalu kita habiskan langsung,” ujarnya.
Kalau dihitung jumlah penduduk Kaltim maka capain vaksinasi di Kaltim baru mencapai 3,4 juta jiwa atau baru 25 persen dari total jumlah warga Kaltim. Sehingga masih jauh dari standar menuju herd imunity atau kekebalan kelompok.
“Kalau standar WHO itu 70 persen warga sudah divaksin menuju kekebalan kelompok, namanya usaha tetap kita lakukan sambil menunggu kiriman vaksin lagi dari pusat,” jelasnya.
Apalagi Gubernur sudah menyampaikan ke pusat agar Kaltim di prioritaskan untuk vaksin, karena menurut WHO ada 6 provinsi yang dikhawatirkan kasusnya makin tinggi salah satunya Kaltim.
Pemerintah Provinsi juga sudah berupaya membantu mereka yang terdampak dari PPKM darurat mulai dari pemberian bantuan sosial tunai bagi mereka yang masuk dalam program keluarga harapan.
“Termasuk pak Gubernur akan memberi santunan kepada mereka yang meninggal akibat terpapar Covid-19 senilai Rp10 juta per orang yang diambil dari APBD Provinsi,” tutup Hadi.
Program serbuan vaksinasi nasional ini, juga dihadiri Wakapolda Brigjen Pol Hariyanto, Wali Kota Rahmat Mas’ud, Dandim 0905 Balikpapan, Danlanal Balikpapan, Danlanud Dhomber Balikpapan, Kapolresta Balikpapan, Satgas Covid Kota Balikpapan, dan Wakil Ketua DPRD Budiono. (*)
Discussion about this post