KABAR gembira datang dari Balikpapan. Sebanyak tiga pasien di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) dinyatakan sembuh setelah hasil uji usap terakhir dinyatakan negatif. Ketiga pasien ini termasuk pasien pertama yang dinyatakan positif Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim Andi M Ishak menjelaskan ketiga pasien sebelumnya dirawat dan diisolasi di RSUD Kanujoso Balikpapan. Sedangkan dari hasil laboratorium, ketiga pasien telah dua kali dinyatakan negatif.
“Hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut menyatakan ketiga pasien sudah sangat baik,” kata Andi M Ishak, Rabu (8/4/2020).
Selain itu, lanjut Andi, tidak ada gambaran pneumonia dari foto thoraks ketiga pasien. Meski demikian, setelah dinyatakan sembuh, pasien ini tetap diharuskan isolasi secara mandiri untuk sementara waktu.
Dari tiga pasien sembuh, dua diantaranya merupakan bagian dari klaster seminar syariah masyarakat tanpa riba yang berlangsung di Bogor, Jawa Barat. Sedangkan satu pasien lagi merupakan pelaku perjalanan dari DKI Jakarta.
Per hari ini, ada penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Pasien tersebut berasal dari Kabupaten Kutai Timur. “Pasien ini adalah laki-laki berusia 44 tahun, warga Jakarta yang bekerja di Kabupaten Kutai Timur,” papar Andi.
Saat masuk ruang isolasi, pasien sempat alami gejala pilek, sakit tenggorokan, dan memiliki gambaran pneumonia. Kondisi pasien, sebut Andi, saat ini dalam kondisi stabil.
“Pasien terkonfirmasi Covid-19 ini kini dirawat di RSUD AW Syahranie, Samarinda,” kata Andi.
Dengan penambahan satu pasien positif Covid-19, total kasus di Kaltim kini mencapai 32 kasus. Sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang juga jalani isolasi sebanyak 68 pasien.
Sementara kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kaltim terus menerus bertambah. Hari ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim mengumumkan ada penambahan kasus PDP sebanyak 6 kasus. Sehingga, total keseluruhan kasus PDP di Kaltim sebanyak 238 kasus. “Ada tambahan 6 kasus PDP di Kaltim, yang tersebar di tiga kabupaten dan kota,” lanjutnya.
Rinciannya, ada satu orang di Kota Samarinda, dua orang di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Dan terbanyak penambahannya hari ini, ada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yakni sebanyak tiga orang.
Riwayat perjalanan penambahan kasus PDP, kata Andi, untuk kasus di Samarinda merupakan pelaku perjalanan dari Kabupaten Gowa, Provinsi Sulsel dengan keluhan demam, batuk, sakit tenggorokan. Sehingga, saat ini pasien dirawat di ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Syahranie (AWS) Samarinda.
Untuk dua kasus PDP di Kabupaten Kukar, Andi menjelaskan, kasus pertama sama dengan kasus di Samarinda, yang juga merupakan pelaku perjalanan dari Gowa (Kluster Gowa), dan memiliki gejala yang mirip dengan kasus Samarinda. Saat ini, pasien sedang dilakukan perawatan intensif oleh tenaga media di RSUD Aji Muhammad Parikesit (AMP) Tenggarong. Kemudian, kasus kedua pun saat ini dirawat di rumah sakit yang sama.
Berbeda dengan kasus pertama, Andi menjelaskan, kasus kedua ini merupakan kasus PDP yang telah dinyatakan meninggal dunia. Adapun keluhan pasien tersebut, pasien mengalami demam. Kemudian dilakukan pemeriksaan awal dinyatakan positif. Kemudian, setengah jam berikutnya akan dilakukan swab. Namun, tidak lama pasien lalu meninggal dunia.
Selanjutnya tambahan terbanyak sebanyak tiga orang di Kabupaten PPU, merupakan pelaku perjalanan dari kegiatan keagamaan di Gowa yang juga turut menyumbangkan tambahan PDP di Kukar dan Samarinda. Kemudian, saat tiba di PPU ketiganya memiliki keluhan demam, batuk dan sakit tenggorokan. Saat ini, ketiganya dirawat di ruang isolasi RSUD Aji Putri Borung PPU.
Terkait update terkini penyebaran virus Corona di Kaltim, Andi menyatakan, penambahan ODP sebanyak 152 orang. Sehingga, total ODP di Kaltim saat ini sebanyak 4.928 orang. Selesai pemantauan sebanyak 2.713 orang dan dalam proses sebanyak 2.215 orang.
Sedangkan kasus PDP saat ini sebanyak 238 orang, kasus positif ada penambahan satu kasus. Jadi tetap 32 kasus. Kasus negatif tidak ada penambahan, tetap 138 orang dan 68 orang sedang menunggu hasil laboraturium. (nz)
Discussion about this post