Pangkep, PRANALA.CO – Keluhan demi keluhan terus bermunculan dari warga Desa Tabo-tabo, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), terkait kondisi jalan utama yang kian hari semakin kotor. Penyebabnya, diduga tanah yang berjatuhan dari badan truk milik PT Gunung Kapur Generasi Mandiri.
Setiap hari, truk-truk tambang beroda 10 itu lalu-lalang keluar masuk area perusahaan yang beralamat di Desa Tabo-tabo. Sayangnya, tanah yang menempel di roda dan badan kendaraan tidak dibersihkan terlebih dahulu. Akibatnya, material tanah berceceran di sepanjang jalan umum yang menjadi akses utama warga menuju pusat kota Pangkep.
Kondisi ini tentu mengundang keresahan. Selain mengotori kendaraan lain yang melintas, terutama roda dua, tanah tersebut juga berubah menjadi lumpur licin saat hujan turun. Tak sedikit pengendara yang merasa terganggu bahkan terancam keselamatannya karena jalanan menjadi licin dan berdebu.
“Setiap hari saya lewat sini, dan jalanan selalu kotor. Mobil saya jadi cepat kotor, apalagi kalau habis hujan, tanahnya jadi becek dan lengket,” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya, saat ditemui wartawan pranala.co, Sabtu (26/4/2024).
Warga mendesak perusahaan untuk bertanggung jawab. Mereka berharap PT Gunung Kapur Generasi Mandiri segera menyediakan fasilitas pembersih roda kendaraan atau setidaknya melakukan pembersihan jalan secara rutin agar dampak terhadap lingkungan dan pengguna jalan bisa diminimalisir.
Terpisah, Kepala Desa Tabo-tabo, Khairil Anwar, ikut membenarkan kondisi ini. Ia mengakui kondisi jalan memang sangat kotor akibat aktivitas kendaraan perusahaan.
“Baru sekitar empat hari lalu saya melintas dan melihat sendiri kondisi jalannya. Sangat kotor. Jadi saya langsung hubungi pengelola perusahaan untuk cari solusi. Insyaallah dalam waktu dekat mereka akan temui saya untuk membahas langkah konkret,” ujarnya, Sabtu (26/4/2025).
Meski demikian, hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak PT Gunung Kapur Generasi Mandiri atas keluhan warga dan permintaan klarifikasi dari pemerintah desa. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post