SANGATTA – Banjir akibat luapan Sungai Sangatta di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus memburuk. Ketinggian air di beberapa titik telah mencapai lutut hingga dada orang dewasa, memaksa ratusan warga di bantaran sungai mengungsi ke tempat aman.
Salah satu wilayah yang terdampak parah adalah Dusun Gunung Teknik, Kecamatan Sangatta Utara. Hingga Sabtu (22/3/2025) sore, tinggi banjir di wilayah ini mencapai dada orang dewasa, menyebabkan aktivitas warga lumpuh total.
Ketua RT 04 Dusun Gunung Teknik, Bejo, menyebutkan bahwa sebanyak 30 kepala keluarga (KK) terdampak banjir di wilayahnya. Dari jumlah tersebut, 10 KK telah mengungsi secara mandiri ke rumah kerabat.
“Sampai saat ini, belum ada dapur umum atau posko pengungsian yang disediakan pemerintah di wilayah kami. Bantuan juga belum ada yang masuk,” ujar Bejo saat dikonfirmasi.
Sementara itu, di Jalan Loa Mali, Dusun Pinang Mas, Kecamatan Sangatta Selatan, puluhan kepala keluarga memilih mengungsi ke gedung LPQ An Nashr di lingkungan Masjid Babussalam.
Junaedi, salah satu warga yang mengungsi, mengungkapkan bahwa sekitar 15 kepala keluarga telah berada di lokasi pengungsian sementara tersebut.
“Kami jadikan Masjid Babussalam sebagai tempat pengungsian darurat karena sebagian besar rumah warga sudah tidak bisa dihuni. Debit air di beberapa titik bahkan sudah mencapai lebih dari dua meter,” jelasnya.
Data sementara mencatat sekira 800 jiwa terdampak langsung banjir di wilayah ini. Sebagian besar dari mereka memilih mengungsi karena khawatir banjir besar seperti tahun 2022 kembali terulang.
Dengan kondisi cuaca yang masih sering diguyur hujan, warga berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah daerah untuk menyediakan posko pengungsian dan bantuan logistik.
Banjir di wilayah Sangatta kali ini mengingatkan warga pada bencana serupa di tahun 2022, di mana ribuan rumah terendam dan aktivitas perekonomian lumpuh selama berhari-hari. Warga berharap langkah cepat pemerintah dapat mencegah dampak yang lebih buruk. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post