PRANALA.CO, Tanjung Redeb – Harapan keluarga kecil itu belum padam. Holiv Fatur Rosida, bocah perempuan berusia 10 tahun, masih dinantikan pulang ke rumah meski telah tiga hari berlalu sejak dirinya dilaporkan hilang usai diterkam buaya di tambak kawasan Sungai Maya, Kampung Kasai, Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kaltim.
Tim Search and Rescue (SAR) gabungan, yang terdiri dari unsur Basarnas, Polairud, dan relawan masyarakat, terus menyisir perairan dan kawasan sekitar lokasi kejadian dengan penuh kehati-hatian dan keteguhan.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kelas A Balikpapan, Endrow Sasmita, mengatakan pencarian dibagi dalam dua sektor untuk memperluas jangkauan.
“Regu pertama menyisir ke arah hulu sejauh 6 kilometer menggunakan speed boat milik Polair, sementara regu kedua ke arah hilir dengan perahu karet Basarnas. Harapan kami tetap sama: korban dapat segera ditemukan,” ujar Endrow dikutip, Minggu (6/4/2025).
Kisah pilu ini bermula pada Rabu pagi, 2 April. Holiv dan adiknya, Holivia Safira (9), tengah berenang di belakang pondok tambak, tak jauh dari rumah keluarga mereka. Tak disangka, seekor buaya besar muncul dan langsung menyerang Holiv di hadapan sang paman, Firman, yang hanya bisa berteriak dan menyaksikan kejadian tragis itu dari jarak dekat.
“Saat itu saya berteriak sekuat mungkin, tapi buaya itu terlalu cepat. Holiv belum sempat naik ke daratan,” kenang Firman dengan suara lirih.
Meski tragedi ini mengejutkan warga sekitar, bukan kali pertama konflik manusia dan satwa liar terjadi di daerah ini. Wilayah tambak dan perairan Sungai Maya memang dikenal sebagai habitat alami buaya muara. Namun, aktivitas masyarakat yang semakin dekat dengan ekosistem satwa liar menimbulkan risiko yang tak bisa dihindari.
Upaya pencarian yang sudah berlangsung sejak hari pertama turut melibatkan warga Kampung Kasai dan aparat desa, serta keluarga besar korban yang terus memantau perkembangan dari tepi sungai. Suasana haru dan cemas menyelimuti lokasi sejak insiden itu terjadi.
Korban, Holiv, merupakan warga asal Desa Tanjung Ilir, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Ia tengah menghabiskan waktu libur bersama keluarga di Berau saat insiden tersebut terjadi.
Kepala Basarnas Balikpapan mengimbau masyarakat yang beraktivitas di wilayah perairan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap keberadaan satwa liar, terutama di area yang diketahui merupakan habitat buaya.
“Keselamatan warga tetap prioritas. Kami mengimbau masyarakat tidak berenang atau beraktivitas terlalu dekat dengan perairan yang dikenal rawan,” tegas Endrow. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post