pranala.co – Banjir setinggi 1 meter lebih atau sepinggang orang dewasa sejak pukul 9.00 Wita pagi tadi melanda warga RT 25 Jalan Bandung 2, Kelurahan Telihan, Bontang Barat, Bontang, Kalimantan Timur, Sabtu (24/9/2022).
Guyuran hujan lebat melanda Bontang sedari subuh, membuat warga langganan banjir harus beberes menyelamatkan perabotan rumah.
Salah satu warga terdampak banjir, Rofiah, saat ditemui pranala.co di kediamannya, mengatakan sejak 2006 ia tinggal ditempat itu, banjir tiga tahun belakangan ini paling parah.
16 tahun bermukim di sekitar aliran sungai Bontang, dia bilang, sejak 2019 ketinggian air makin menjadi-jadi. Pada banjir bulan lalu saja, ia dipaksa harus menunggu selama 24 jam hingga air surut.
“Paling parah itu mulai 2019, air sudah mulai naik setinggi pinggang saya,” ujarnya.
Terbiasa dilanda banjir, Rofiah yang tinggal bersama suami dan seorang anaknya, sudah mendesain rumah yang disiapkan untuk menyangga perabotan rumah tangga.
Sehingga, saat sungai Bontang sudah mulai meluap, ia bersama suami dan anak sudah mengevakuasi barang ke tempat itu.
Pun ia bersama keluarga. Acap kali banjir memilih untuk tidak mengungsi. Hanya mengamankan diri ke rumah tetangga, sembari menunggu air surut.
“Tidak ngungsi. Kemarin kami tunggu sampai air surut itu hampir 24 jam,” terang Rofiah.
Sementara, Wakil Wali Kota Bontang Najirah yang menyempatkan diri meninjau langsung lokasi banjir, mengatakan pihaknya bakal menelusuri titik masalah pascaair surut nanti.
Dugaan sementara, air yang meluap karena debit air yang terlalu tinggi, sementara sungai mengalami sedimentasi parah. Selain itu, drainase yang kurang baik mengakibatkan air tidak mengalir dengan lancar.
“Nanti kalau surut, saya bakal kesini (Jalan Bandung 2) lagi untuk mencari akar masalahnya,” ujar Wawali Bontang.
Najirah yang gusar dengan kondisi itu, merasakan pula kesulitan warga kala air hujan turun harus berpacu dengan waktu untuk mengevakuasi barang. Membuat istirahat tak nyaman.
Sebagai informasi, hingga berita ini tayang terpantau air sungai masih merendam rumah warga, setinggi paha orang dewasa. (*)
Discussion about this post