SISTEM Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan internet atau dalam jaringan (daring) faktanya banyak membebani para siswa. Kebutuhan kuota yang tinggi membuat para siswa memilih berburu fasilitas internet gratis. Namun, tak berlaku bagi warga Kelurahan Lok Tuan, Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Jauh sebelum pandemi Corona. Tepatnya 2018, spot wifi sudah terpasang di 50 titik RT dari total 52 RT di kelurahan itu. Dua RT yang belum terpasang wifi lantaran 1 RT dinilai kawasannya tak mampu menjangkau akses internet. Sisanya, dinilai kawasan warga mampu, memiliki fasilitas wifi pribadi.
Fasilitasi wifi ditempatkan di tiap rumah Ketua RT setempat. Kecepatannya 20 Megabyte per second (Mbps). Jangkauannya radius 10 meter. Fasilitas itu diusulkan warga memakai anggaran Program Rp200 Juta per RT alias Produta.
Lurah Lok Tuan, Takwin bilang fasilitas Wifi di masing-masing rumah Ketua RT itu sebagai penjabaran salah satu misi Kota Bontang, Smart City.
“Kita di Lok Tuan juga punya aplikasi Super RT, untuk memudahkan warga mengurus surat pengantar RT secara online. Sebagai penunjang aplikasi tersebut, maka dipasang lah WiFi di tiap rumah Ketua RT,” tambahnya.
Bukan itu saja, fasilitas Wifi ini bisa dimanfaatkan warga setempat. Terlebih di saat PJJ seperti ini. Warga yang sulit untuk mengakses internet dapat mendatangi Hotspot tersebut. Sebab, radiusnya hanya 10 meter. Artinya, warga di luar radius wifi tidak bisa menjangkaunya.
“Dapat juga diakses warga secara gratis makanya wifi itu tidak dikasih password,” ujarnya.
Lurah Takwin juga menekankan jaringan internet terpasang di tiap RT itu menggunakan layanan WiFi Id bukan jaringan WiFi Indihome. Meskipun sama-sama produk dari Telkom, WiFi Id khusus digunakan untuk jaringan publik sementara WiFi Indihome digunkan untuk jaringan pribadi.
Untuk memanfaatkan Wi-Fi tersebut caranya sangat mudah hanya butuh login ke layanan WiFi Id. Warga tinggal menyambungkan koneksi internet yang tersedia di RT. Maka, secara otomatis akan masuk ke browser untuk login di WiFi Id tanpa password. Selanjutnya akan ada pemberitahuan Login berhasil maka ponsel warga sudah terhubung dengan layanan WiFi Id dan dapat menikmati internet secara gratis.
Manfaat Wifi itu dirasakan langsung, Andi Nurlina, salah satu warga RT 42 Kelurahan Lok Tuan. Dia mengaku memanfaatkan fasilitas Wi-Fi di RT-nya untuk proses belajar anak perempuannya yang kini masih duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar (SD).
“Disini pakai Wi-Fi RT jadi tidak terlalu menjadi kendala soal paket data,” ujarnya.
Berbeda dengan ibu Nurlina. Indah warga RT 46 Kelurahan Lok Tuan masih beruntung. Sebab, dirinya masih sanggup memasang sambungan Wi-Fi Indihome di rumahnya. “Alhamdulillah kalau saya ada sambungan Wi-Fi sendiri di rumah, Mas,” ujarnya.
“Dan untuk warga sini rata-rata sih sudah memiliki sambungan Wi-Fi sendiri di rumahnya walaupun tidak semua,” sambungannya.
Bagi warga RT 46 Lok Tuan yang belum memiliki jaringan Wifi pribadi, biasanya kata Indah, warga memanfaatkan fasilitas Wifi buah usulan Produta. Mereka biasanya datang ke rumah Ketua RT setempat.
“Kalau tidak ada pun bisa otomatis nyambung Wi-Fi dari rumah pak RT 46 karena di sana ada Wi-Fi. Kalau pun tidak sampai ke sini jaringannya kita bisa ke sana untuk belajar,” ucapnya.
Manfaat Wifi ini juga dirasakan warga RT 28 Lok Tuan. Bahkan, Ketua RT setempat menyediakan kursi khusus anak-anak setempat agar lebih nyaman saat berselanjar di dunia maya, terkhusus saat PJJ seperti ini.
“Sebelum musim-musim daring anak-anak juga sering belajar kesini, makanya saya sediakan kursi dan meja,” jelas Sofyansyah Effendy, Ketua RT 28 Lok Tuan.
“Alhamdulillah Wi-Fi ini sih terpasang sudah jalan 2 tahun, yang setiap tahunnya dibayarkan melalui Produta,” lanjutnya. (PARIWARA)
Pewarta: Tom/Junaidi/RILIS
Discussion about this post