Samarinda, PRANALA.CO — Di saat banyak perayaan ulang tahun partai politik dihiasi panggung megah, baliho besar, dan gegap gempita seremoni, langkah berbeda justru diambil Dr. Sani Bin Husain, Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda.
Pada peringatan Milad ke-23 Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Kamis (1/5/2025) pagi, ia memilih turun langsung ke jalan. Bukan berpidato atau potong tumpeng, melainkan menambal lubang di ruas jalan Kadrie Oening, Samarinda Ulu.
Sendirian, tanpa rombongan besar. Dia sibuk menuang campuran semen dan pasir ke lubang-lubang yang selama ini mengancam pengendara. Tangannya yang biasanya memegang pena dan dokumen sidang, pagi itu menggenggam alat perata semen.
“Jangan semua dibebankan ke Wali Kota. Kita, sebagai warga dan dewan, juga punya tanggung jawab,” ucapnya, seraya meratakan adonan semen dengan gerakan mantap.
Langkah ini bukan yang pertama. Sejak beberapa tahun terakhir, aksi tambal jalan memang rutin ia lakukan. Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Samarinda Ulu, ia membuka pos aduan masyarakat untuk menampung laporan soal jalan rusak. Tahun ini saja, sudah 53 titik jalan berlubang yang ia respon.
“Tiap tahun rata-rata 40 sampai 50 titik kita tambal. Ini laporan ke-53,” jelasnya mengutip keterangannya, Jumat (2/5/2025).
Ada tiga alasan mengapa ia memilih jalan sunyi ini untuk merayakan Milad PKS. Pertama, sebagai bentuk syukur. Tema Milad ke-23 PKS — Kokoh Melayani dan Konsisten Mengabdi — ia terjemahkan dalam bentuk nyata, bukan sekadar acara seremonial.
Kedua, ia ingin menunjukkan semangat kolaborasi antara warga dan pemerintah. Baginya, perbaikan jalan bukan hanya urusan estetika kota, tapi juga soal keselamatan.
“Jalan berlubang bisa bahaya buat pengendara motor. Kalau kita bisa bantu, kenapa tidak?” kata alumni SMAN 2 Bontang ini.
Ketiga, ada pesan moral yang ia titipkan, terutama untuk generasi muda dan kader partai. Politik, menurutnya, bukan sekadar soal jabatan dan panggung.
“Nilai tertinggi politik adalah pengabdian yang tulus dan berdampak nyata. Sekecil apapun,” tegasnya.
Aksi tambal jalan pagi itu memang singkat. Tapi maknanya jauh lebih panjang dari hamparan aspal yang diratakan. Di balik alat sederhana dan baju lapangannya, Dr. Sani memberi pesan senyap namun kuat: perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil yang dilakukan dengan hati.
“Kami ingin buktikan, berpolitik bisa dimulai dari pengabdian kecil yang nyata. Semoga jadi inspirasi bagi yang lain,” tutupnya dengan senyum tenang. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Tidak ada komentar