SEBANYAK 8 orang dilaporkan tenggelam di perairan Sungai Mahakam, di Kalimantan Timur selama Februari 2021, dalam waktu hanya 11 hari. Enam di antaranya ditemukan meninggal. Terbaru, Armansyah (24), tengggelam usai tercebur saat memancing ikan, Ahad (21/2) malam, dan dicari SAR gabungan mulai hari ini.
Kejadian pertama, Rabu (10/2) lalu. Dua ABK kapal motor muat batubara, Halim dan Marwan, melompat ke Mahakam, saat kapalnya hendak diperiksa kepolisian. Dua hari kemudian, hanya Halim yang ditemukan meninggal.
Berselang 5 hari, Senin (15/2) lalu. Ardian, juragan speedboat di Samarinda, ditemukan meninggal usai tercebur di Mahakam, Selasa (16/2). Sementara di Tenggarong, Kutai Kartanegara, pekerja pencucian mobil juga meninggal Minggu (21/2) di Mahakam, usai tercebur bersama mobil Mutsubishi Strada, Jumat (19/2).
Namun, di sela operasi SAR 10 Februari 2021 lalu, tim SAR mengevakuasi 3 jenazah Suwardi (37), Gunawi (52), dan Tumiran (58), pekerja korban ledakan di atas kapal kawasan Pulau Atas Samarinda, Kamis (11/2).
Jika dikalkulasi, selama Februari mulai 10-21 atau sebelas hari kejadian orang tenggelam di Mahakam, dari 8 orang tenggelam ada 6 meninggal, 1 tidak ditemukan dan 1 orang atas nama Armansyah (24), dalam pencarian tim SAR gabungan mulai hari ini.
“Kejadian di perairan Mahakam, memang mendominasi. Baik di Samarinda, dan sebagian di Kutai Kartanegara. Aktivitas masyarakat, memang juga banyak di perairan sungai. Risiko kecelakaan di air tinggi,” kata Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda, Riqi Effendi, kepada wartawan, Senin (22/2).
Riqi menerangkan, dalam setiap kesempatan, Basarnas terus mensosialisasikan pentinya alat pelindung diri, saat beraktivitas di perairan sungai.
“Kami terus ingatkan, agar berhati-hati, dan menjaga keselamatan diri sendiri, dan juga lingkungan sekitar,” ujar Riqi.
[MDK]
Discussion about this post