PRANALA.CO, Bontang – Malam telah menyelimuti Kota Bontang, Sabtu (23/11/2024). Di bawah sorotan lampu jalan, puluhan petugas tampak sibuk. Spanduk dan baliho kampanye yang sebelumnya menghiasi jalanan satu per satu diturunkan. Masa tenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) telah tiba, membawa atmosfer baru bagi kota yang selama berbulan-bulan dipenuhi hiruk-pikuk kampanye.
Di tengah kesibukan itu, Ketua Bawaslu Bontang, Aldy Artrian, tampak memimpin langsung apel persiapan penertiban. “Masa tenang adalah periode penting. Ini waktu bagi masyarakat untuk merenung, menimbang, dan memutuskan pilihan tanpa gangguan kampanye,” ucapnya tegas.
Pembersihan alat peraga kampanye (APK) dimulai dari jalan-jalan utama. Tim gabungan yang terdiri dari Bawaslu, Satpol PP, kepolisian, dan TNI bergerak dengan cekatan. Spanduk yang menempel di tiang listrik, baliho di persimpangan, hingga stiker kampanye di tempat umum menjadi sasaran.
“Kami sengaja memulai pada malam hari untuk menghindari gangguan lalu lintas. Besok pagi, pembersihan akan lebih menyeluruh hingga ke sudut-sudut kota,” ujar Aldy.
Tak hanya di jalan raya, petugas juga memantau kendaraan pribadi dan rumah warga yang masih memasang APK. “Semua bentuk kampanye harus dihentikan, tanpa kecuali,” tambahnya.
Namun, pembersihan APK hanyalah satu sisi dari cerita masa tenang. Masa ini adalah waktu jeda yang krusial bagi masyarakat dan para kandidat. Selama tiga hari, semua bentuk kampanye, baik secara langsung, melalui media sosial, hingga media massa, dilarang keras.
Bahkan, pengumuman hasil survei atau jejak pendapat yang biasanya menjadi bahan perbincangan publik turut dihentikan. “Hasil survei dan perhitungan cepat hanya boleh diumumkan paling cepat dua jam setelah pemungutan suara selesai di Indonesia bagian barat,” tegas Aldy.
Bagi masyarakat, masa tenang ini menjadi momen untuk merefleksikan pilihan. Tanpa gemuruh janji-janji politik yang sering kali membanjiri ruang publik, mereka memiliki waktu untuk mempertimbangkan calon yang akan memimpin kota ini.
“Saya senang akhirnya tenang. Bisa fokus pada pilihan saya tanpa distraksi,” ujar Lestari, seorang warga Bontang, yang terlihat menyaksikan pembersihan APK di dekat rumahnya.
Di balik kerja keras Bawaslu dan tim gabungan, ada semangat untuk menciptakan pemilu yang adil dan netral. Menjaga aturan selama masa tenang adalah cara untuk memastikan semua kandidat memiliki kesempatan yang sama.
“Ini bukan hanya soal menertibkan APK, tapi juga soal menjaga kepercayaan publik terhadap proses demokrasi,” tutup Aldy.
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post