SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan ketersediaan stok daging sapi, ayam, dan telur aman menjelang bulan suci Ramadan 2025. Data terbaru menunjukkan bahwa stok komoditas pangan tersebut masih surplus, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan pasokan.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim, Fahmi Himawan, menjelaskan bahwa hasil prognosis stok dari Januari hingga Maret 2025 menunjukkan kondisi yang aman.
“Antara stok ketersediaan daging sapi, ayam, maupun telur ayam dengan kebutuhan masih surplus. Artinya, kita tidak kekurangan,” ujar Fahmi dalam diskusi virtual terkait Kesiapan Stok Daging Jelang Ramadan 2025, Kamis (14/2/2025).
Pada Januari 2025, ketersediaan daging sapi di Kaltim mencapai 1.167 ton, sementara kebutuhan hanya 984 ton, sehingga terdapat surplus 182 ton. Di Februari, stok diperkirakan meningkat menjadi 1.202 ton dengan kebutuhan yang tetap di angka 984 ton, menjadikan surplus tetap terjaga.
Menjelang Ramadan, yang diperkirakan dimulai pada akhir Februari, konsumsi daging dan telur diprediksi akan meningkat. Puncak kenaikan konsumsi diperkirakan terjadi 2 hingga 6 hari sebelum puasa, sekitar tanggal 28 Februari, serta menjelang 2 hingga 7 hari sebelum Idulfitri.
Fahmi menambahkan, pada Maret 2025, ketersediaan daging sapi diperkirakan meningkat menjadi 1.297 ton, didukung masuknya pasokan daging frozen. Sementara itu, kebutuhan diperkirakan naik 5% dari Februari menjadi 1.034 ton, sehingga masih terdapat surplus sebesar 262 ton.
Tidak hanya daging sapi, stok daging ayam juga diproyeksikan surplus pada Maret 2025. Ketersediaan daging ayam diperkirakan mencapai 8.200 ton, sementara kebutuhan sekitar 7.900 ton, sehingga terdapat surplus sebesar 305 ton.
Sementara itu, konsumsi telur diprediksi meningkat dari 4.564 ton pada Februari menjadi 4.873 ton pada Maret. Namun, dengan stok awal, produksi lokal, dan pasokan tambahan, total ketersediaan telur pada Maret diperkirakan mencapai 5.029 ton. Dengan demikian, masih terdapat surplus sebesar 155 ton.
Fahmi mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan melakukan pembelian berlebihan. “Jika semua berjalan normal dan masyarakat membeli sesuai kebutuhan, baik di bulan Ramadan maupun Idulfitri, stok dan ketersediaan daging sapi, ayam, dan telur di Kaltim akan aman,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kenaikan harga menjelang hari besar keagamaan adalah hal yang wajar. Namun, jika masyarakat membeli secara wajar, kenaikan harga tidak akan signifikan dan masih bisa diterima.
Pemerintah Provinsi Kaltim juga berharap momen Ramadan dan Idulfitri dapat dimanfaatkan oleh para peternak untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. “Kami mendorong peternak untuk memanfaatkan momentum ini dengan baik, sambil tetap menjaga kualitas dan kuantitas produksi,” ujar Fahmi. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post