Sangatta, PRANALA.CO — Ada semangat baru yang menyala di tubuh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sangatta, Kabupaten Kutai Timur. Rabu (30/4/2025) sore itu, di Graha MD KAHMI Kutim, Jalan Prof. Lafran Pane, kepengurusan baru resmi dikukuhkan. Siswandi didaulat menjadi Ketua Umum HMI Sangatta periode 2025–2026, menakhodai organisasi mahasiswa tertua dan terbesar itu di bumi Kutai Timur.
Pelantikan dilakukan langsung Ketua Umum HMI Badan Koordinasi (Badko) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Ashan Putra Pradana. Disaksikan para kader, alumni, dan simpatisan, suasana khidmat terasa begitu kuat di ruangan itu.
Bersama Siswandi, dua nama lain ikut mengisi posisi kunci. Riswandi dipercaya sebagai Sekretaris Umum, sementara Bendahara Umum diamanahkan kepada Latifah Diah Anggraeni. Susunan pengurus ini telah sah berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Besar HMI Nomor: 220/KPTS/A/09/1446 Η yang ditetapkan di Jakarta pada 7 Ramadan 1446 H atau 7 Maret 2025.
Ashan Putra Pradana menitipkan harapan besar. Ia menegaskan pentingnya pengurus baru bekerja dalam semangat kolektif kolegial — sebuah prinsip dasar organisasi yang menekankan musyawarah dan kebersamaan.
“Besar harapan saya, pengurus baru dapat bekerja secara kolektif kolegial. HMI Cabang Sangatta juga diharapkan lebih intensif menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Badko. Tidak menutup kemungkinan akan ada program kolaborasi,” ucapnya.
Siswandi, yang kini memegang tongkat komando, tak menyia-nyiakan momen. Dalam pidato perdananya sebagai Ketua Umum, ia menegaskan prioritasnya: memperkuat kaderisasi di tingkat komisariat.
“Komisariat adalah jantung perkaderan. Di sanalah sumber mata air yang menjadi kehidupan dan keberlangsungan organisasi,” ujarnya tegas.
Namun ia tak berhenti di situ. Selain memperkokoh basis kaderisasi, Siswandi berkomitmen agar HMI Sangatta turut mengawal kebijakan pemerintah daerah, khususnya jika ada kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada kepentingan rakyat.
“Kami siap memberi masukan, mengingatkan, bahkan mengawal kebijakan,” ujarnya, menandaskan peran HMI sebagai mitra kritis konstruktif di daerah.
Siswandi tak lupa menyinggung hubungan HMI dengan KAHMI — organisasi alumni. Ia menyebut hubungan keduanya bukan hierarkis, melainkan sinergis.
“HMI adalah tempat lahirnya kader. KAHMI adalah tempat berlabuh untuk memberi makna di tengah masyarakat. KAHMI bukan atasan HMI, tapi teman seperjuangan dan mitra inspirasi,” tutupnya. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
1 bulan lalu
[…] kejutan. Gunawan (45), nelayan dari Desa Bual-Bual, Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), tak pernah membayangkan tangkapannya malam itu akan menjadi cerita yang dikenang seumur […]