TENGGARONG – Penjabat Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik, menegaskan pentingnya pengelolaan lahan bekas tambang secara kreatif dan produktif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Dalam kunjungannya ke kawasan eks tambang PT Multi Harapan Utama (MHU) di Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loakulu, Kutai Kartanegara, Senin (tanggal), ia menyampaikan apresiasi terhadap langkah-langkah yang dilakukan dalam memanfaatkan lahan tersebut.
“Saya melihat langkah-langkah di sini sangat positif. Lahan eks tambang ternyata bisa sangat produktif. Diperlukan ide-ide kreatif untuk mendukung pengelolaannya,” kata Akmal Malik usai meninjau lima area pengembangan, termasuk di bidang edukasi, wisata, pertanian, dan peternakan.
Pada kunjungan pertama, Akmal meninjau peternakan rusa dan menekankan pentingnya melestarikan Rusa Sambar, spesies endemik Kalimantan Timur yang kini terancam punah.
Ia juga meminta PT MHU dan Forum Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Minerba untuk turut berkontribusi dalam konservasi rusa ini.
Akmal juga mengunjungi Kawasan Edu-Agro-Wisata, sebuah proyek kolaborasi antara PT MHU, Universitas Kartini (Unikarta), dan Bramasta Sakti. Kawasan ini bertujuan untuk mendidik pelajar dan mahasiswa mengenai pentingnya menjaga lingkungan.
Ia mengungkapkan, pihaknya tengah menyiapkan peraturan gubernur yang akan mewajibkan setiap pelajar dan mahasiswa untuk menanam minimal satu pohon.
“Kepedulian terhadap lingkungan harus ditanamkan sejak dini, mulai dari sekolah dasar. Saya juga minta koordinasi dengan kabupaten dan kota, karena pendidikan dasar berada di bawah kewenangan mereka,” ujarnya.
Selain itu, Akmal mengunjungi area pengembangan jagung, hasil kolaborasi PT MHU dengan Bramasta Sakti dan Politani Samarinda. Dalam kunjungannya, ia berdialog dengan mahasiswa yang sedang menjalani magang di area tersebut, sekaligus meninjau pengembangan tanaman sorgum dan serai.
Pada kesempatan itu, Akmal bersama Direktur PT MHU, Faiz Firdaus Fauzan, turut menanam bibit kelengkeng varietas Jember Utama di area hortikultura seluas 13 hektare. Ia mendorong para petani untuk meningkatkan nilai tambah produk mereka dengan mengolah hasil panen.
“Jika diolah dengan baik, petani bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp150 juta per bulan, jauh lebih tinggi dibandingkan gaji PNS,” jelas Akmal.
Kunjungan Akmal Malik ke kawasan bekas tambang ini memperlihatkan komitmennya untuk mendorong pengelolaan lahan secara kreatif dan berkelanjutan. Pengelolaan yang baik dan inovatif diyakini akan mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat sekitar serta mendukung upaya pelestarian lingkungan. (*)
*) Ikuti berita terbaru PRANALA.co di Google News ketuk link ini dan jangan lupa difollow
Discussion about this post