BALIKPAPAN, pranala.co – Seragam gratis bagi siswa baru SD dan SMP di Balikpapan mulai proses pengukuran. Anggarannya dialokasikan Rp23 miliar untuk 12 ribu lebih siswa Balikpapan.
Rencananya pemberian seragam gratis ini akan dilakukan awal September 2022 mendatang karena saat ini masih dilakukan uji lab dan lelang pengadaan.
BACA JUGA: Besok Siswa Baru SD dan SMP Balikpapan Ukur Seragam Gratis
Seragam sekolah itu terdiri tiga pasang untuk kelas I SD dan SMP bahkan MI dan MTs serta pendidikan kesetaraan Paket A, B dan C. Seragam diberikan kepada siswa, baik negeri maupun swasta di tahun anggaran 2022.
PJ Sekda Balikpapan Muhaimin menjelaskan Disdik Balikpapan mengeluarkan surat edaran ke sekolah-sekolah untuk menghindari inflasi dan mengurangi beban orang tua, maka anak-anak SMP masih boleh menggunakan seragam SD, dan kelas 1 SD masih boleh menggunakan seragam TK, PAUD yang lama, dan ini tidak ada larangan.
“Baju yang akan kita berikan ke SD dan SMP negeri swasta anggarannya cukup, sehingga Walikota mengarahkan MTS dan MI baik swasta dan negeri harus dikasih juga, sehingga anggaran direvisi dan ada pergeseran. Karena APBD 2022 sudah disahkan, maka harus menunggu persetujan dari provinsi,” jelas Pj Sekda Kota Balikpapan, Muhaimin, Rabu (13/7/2022).
Muhaimin menambahkan bahwa seragam sekolah gratis menjadi bagian dari visi misi wali kota Rahmad Mas’ud yang dituangkan di RPJMD sesuai kewenangannya untuk SD dan SMP.
“Orang tua juga banyak yang menanyakan seragam, dan kita jelaskan jika seragam sekolah bantuan dari Pemkot Balikpapan pasti diberikan. Begitu juga untuk yang ikut pendidikan kesetaraan paket A, paket B dan Paket C juga mendapatkan bantuan seragam total 3 stel,” ujarnya.
Soal waktu pemberian seragam sekolah gratis sempat menimbulkan sejumlah pertanyaan di kalangan orang tua murid. Karena itu, Pj Sekda Balikpapan Muhaimin melakukan peninjauan 6 sekolah yang sedang melaksanakan masa Orientasi Sekolah (MOS), Rabu (13/7/2022).
Muhaimin didampingi Kadisdikbud Purnomo, Kabid SD Tri Wahyuni dan Kabid Pemberitaan Kominfo Aditya meninjau SD 06 Gunung Sari Ilir, Balikpapan Tengah, SD 05 Gunung Malang, Balikpapan Kota, SMP 22 Sumber Rejo dan SMP 03 Balikpapan Utara dan SMP 6.
Di SD 06 Balikpapan Tengah, Muhaimin bersama rombongan menyapa siswa SD kelas 1 yang sedang dalam pengenalan sekolah. Bahkan berdialog singkat mengenai seragam sekolah.
Muhaimin, yang juga mantan Kadisdikbud Balikpapan ini, menjelaskan bahwa mulai Kamis (14/7/2022) akan dilakukan pengukuran baju bagi siswa kelas 1 SD dan 1 SMP bahkan siswa MI, MTs hingga paket A, B dan C.
“Jadi gini mulai besok ibu-ibu akan dikumpulkan oleh wali kelas ya kan masih MOS hari terakhir. Jadi nanti besok dilakukan pengukuran. Setelah itu dijahit dan akan diserahkan awal September,” jelas Muhaimin.
Data ukuran baju ini selanjutnya akan diserahkan kepada pemenang lelang baju seragam. Siswa akan mendapatkan tiga baju seragam, yakni Baju sekolah untuk SD merah putih, untuk SMP putih biru, baju pramuka, dan baju Batik Balikpapan.
Muhaimin menambah baju baru akan diserahkan pada September karena terjadi pergeseran anggaran. Semula hanya diberikan pada siswa SD dan SMP namun wali kota meminta agar siswa MI, MTs dan kesetaraan (paket) juga mendapat baju gratis.
Penjelasan langsung pj Sekda kepada orang tua murid untuk menghindari kesimpangsiuran informasi. “Makanya kami turun langsung. Jadi sebetulnya mereka masyarakat paham saja cuma mereka butuh kepastian. Makanya kita turun ke sekolah lalu menyampaikan kepada orang tua murid,” tandasnya.
Untuk melihat pelaksanaan tahun ajaran baru 2022/2023, dan meluruskan berita-berita yang beredar di luar terkait kapan seragam sekolah dari Pemerintah Kota Balikpapan dibagikan.
“Juga ada informasi di luar bahwa janji Pemkot Balikpapan kapan direalisasikan seragam sekolah, bahkan ada yang tidak percaya dikasih atau tidak, sehingga harus diluruskan berita-berita yang simpang siur,” ujarnya.
BACA JUGA: Kaltim Ditarget Bebas Malaria 2027
Kata Muhaimin, kenapa sampai saat ini belum dibagikan seragam sekolahnya, karena sekarang baru dilakukan pengukuran baju, dan bersamaan dilakukan proses tender, setelah dilakukan itu dan paling lama awal September sudah diserahkan.
“Kenapa lambat, datanya yang ditenderkan itu harus sesuai dengan data yang ada sekitar 12 ribu, kita tahu setelah saat masuk sekolah. Bahkan pihak swasta minta agar datanya di-pending dulu, tapi kita tidak bisa menunda lama, sehingga kami sepakat kita lelang sesuai dengan data yang ada, kalau terlambat menyusul,” urai dia. (das)
Discussion about this post