PRANALA.CO – Cabang olahraga Kick Boxing Kota Bontang, Kalimantan Timur semakin percaya diri setelah kepengurusan tingkat kota akhirnya resmi terbentuk, Rabu (4/8) pagi tadi.
Dinahkodai Ferza Agustian di masa periode 2021-2022, cabor ini mantap melangkah untuk ikut serta dalam even-even bergengsi di kemudian hari.
Selain Ferza yang memegang kemudi organisasi, Wakil Ketua Umum, diisi oleh Ramli Mansurina. Ketua Harian, Bernadus Jempormasse. Sekretaris Umum, Mego Wahono. Wakil Sekretaris Sri Supana Bendahara Umum Selvi Marlin Parinussa. Wakil Bendahara,Hijjul.
Selain itu untuk Bidang Organisasi, menganggkat Abdul Rahman dan Supriyadi. Untuk Bidang Bimpres Zainudin La Djailani berpatner dengan David Johansyah. Bidang Litbang LOLO Marolop M, Silalahi dan Nanda.
Untuk Bidang Bimtek, pengurus kota diisi dua pelatih Agustinus Apull dan Angga. Bidang Bimkes dr. Jasa Nita Listiana dan Wendi Topang. Bidang Media dan Promosi diisi oleh Firman Fauzi dan Muh. Iqbal Tawakkal. Terakhir, untuk Bidang umum dan Perlengkapan Binsar di koordinir oleh Simorangkir dan Wahyuddin.
Ferza mengatakan, setelah kepengurusan terbentuk pihaknya akan berfokus ke agenda-agenda kegiatan KONI. Namun sebelum itu, terdapat beberapa persiapan yang perlu dirampungkan.
“Pertama untuk sarana dulu. Lalu siapkan atletnya,” kata Ferza ditemui usai pembentukan kepengurusan di Ruang Aula Dinas Pemuda Olahraga dan Parawisata Bontang.
Pun ia berharap, setelah kepengurusan ini terbentuk, atlet-atlet yang memiliki talenta mulai bermunculan. Untuk itu, ia meminta agar bidang terkait untuk terus melakukan penjaringan Atlet. Hal itu untuk mematangkan persiapan menuju even-even olahraga bergengsi kedepan.
“Banyak talenta sebenarnya di Bontang ini. Tapi kemarin pengurusnya enggak ada. Jadi kita bisa jaring lagi. Karena kan kita juga mengejar prestasi,” lanjutnya.
Untuk agenda even olahraga yang terdekat, Ferza mengaku belum ingin menarget terlalu tinggi. Ia menyadari kepengurusan baru tentu harus berbenah terlebih dahulu. Mematangkan, hingga mengukur persiapan Bontang dalam menghadapi even-even yang ada.
“Tentunya dari ajang yang ada ini kita bisa ngukur. Kalau memang ada kekurangan perlu dilengkapi. Nanti ketemu daerah-daerah lain baru kita bisa tau persiapannya seperti apa,” terangnya.
Terkait fasilitas, Ferza bilang akan berkoordinasi dengan pihak Dispopar. Gedung MTQ yang berada di lapangan Bessai Berinta, ia sebut bisa digunakan untuk latihan.
“MTQ kan berapa tahun sekali. Tapi masih kami koordinasikan dulu, bisa dipakai atau enggak,” jelasnya.
Lebih jauh, ia juga menyadari situasi Pandemi Covid-19 akan banyak mempengaruhi agenda-agenda organisasi ke depan. Namun pihaknya akan berupaya mengantisipasi hal itu.
“Misalnya untuk latihan kita terbatas. Kalau perlu setiap dua bulan sekali kita lakukan swab,” tandasnya. (*)
Discussion about this post