PEMBANGUNAN 16 kamar isolasi baru untuk pasien Covid-19 di Kota Bontang dikebut. Progresnya sudah 90 persen, tinggal penyelesaian akhir.
“Sudah ada 90 persen, cuman detailnya bisa tanya kontraktornya. Mudahan pekan ini bisa selesai semua,” ungkap Plt Direktur RSUD Taman Husada Bontang, dr I Gusti Made Suarka.
Pekerjaan kamar isolasi baru khusus penanganan Corona ini memang sengaja dikebut. Itu juga termasuk instruksi Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni. Makanya, lanjut dr I Gusti, para pekerja sampai pukul 22.00 Wita.
“Jika tidak ada halangan, bisa jadi Senin (11/5) bisa dipakai. Nanti dites dulu, alat-alatnya (kesehatan), toiletnya. Masih ada waktu sampai Senin,” tuturnya.
Dari pantauan media, sebagian besar pekerja melakukan pemasangan kaca sebagai sekat antar ruangan. Sebagian lagi melakukan finishing bagian lantai di gedung yang awalnya diproyeksi jadi klinik rawat inap dan parkir RSUD Taman Husada Bontang.
Selain 16 ruang isolasi, tersedia pula ruang radiologi dilapisi timah hitam sekitar 2 milimeter dan ruang periksa pasien. Bahkan ruang isolasi ini juga memiliki ruang kontrol untuk memonitor pasien dengan closed circuit television (CCTV) dan nurse call.
RSUD Taman Husada turut membuat ruang khusus perawat dan empat kamar mandi untuk tenaga medis yang bertugas di ruang isolasi Covid-19 ini. Setiap ruangannya disekat dengan kaca dengan dilapisi stiker sunblast.
Di dalam masing-masing kamar isolasi ini sudah terpasang 2 lampu, 1 televisi, 1 kipas angin, 13 stop kontak, tempat cuci tangan, dan ada kamar mandi.
Masing-masing kamar isolasi memiliki CCTV agar memudahkan perawat memantau keadaan pasien Covid-19. Setiap kamar juga sudah terpasang nurse call berbentuk tombol dan mic sebagai alat pemanggil perawat, nurse call ini terdapat di kamar mandi dan di dekat tempat tidur pasien. (nz)
Discussion about this post