PENANGANAN banjir menjadi salah satu program 100 hari kerja Wali Kota Samarinda, Andi Harun. Hal ini terlihat dari laman situs resmi mereka di salamperubahan.com.
Dalam keterangannya, Wali Kota Andi Harun menyebutkan dua titik krusial akan ditangani: banjir di kawasan simpang empat Sempaja dan Jalan DI Panjaitan. Dua titik itu tentu saja tak berbeda jauh dengan penanganan banjir di masa pemerintahan Wali Kota sebelumnya Syaharie Jaang.
Pasalnya APBD murni telah disahkan tahun lalu, sebelum Andi Harun bersama wakilnya Rusmadi, dilantik. Belum lagi penanganan banjir memang dianggap yang paling besar memakan anggaran. Meski demikian di dalam program seratus hari kerja saat ini, memiliki perbedaan teknis pelaksanaannya.
Hal ini tentunya telah didiskusikan sebelumnya kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda. Sehingga dalam pelaksanaan program seratus hari kerja wali kota dan wakil walikota selaras dengan kegiatan OPD yang menangani.
Kepala Dinas PUPR Samarinda Hero Mardanus mengakui tidak ada perubahan dalam pembahasan penanganan banjir. Yang telah diajukan dalam penganggaran APBD murni tahun ini. Sebab titiknya masih sama yaitu Simpang empat Sempaja dan DI Panjaitan.
“Karena penanganannya membutuhkan anggaran besar, makanya kami ajukan setiap tahun,” jelas Hero.
Selebihnya mengenai anggaran ia menyebut nilainya mencapai Rp 11,5 miliar. Khususnya yang masuk dalam penganggaran APBD murni tahun ini. Khusus untuk Wahid Hasyim II dianggarkan sebesar Rp 4 miliar. Sementara untuk sub sistem Sungai Sempaja-PM Noor senilai Rp 7,5 miliar.
Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Dinas PUPR Samarinda, Desy Damayanti menambahkan bahwa penanganan di kedua titik banjir itu, salah satunya untuk mengatasi bottleneck atau penyumbatan aliran sungai.
“Di Sempaja bottle neck-nya ada di depan Dealer Chevrolet, Jalan Abdul wahab Syahrani,” sebut Desy.
Sedangkan di DI Panjaitan terdapat penyumbatan di Simpang Tiga Jalan Mugirejo, lantaran terhalang fondasi pintu gerbang. Meski demikian untuk penanganan banjir, Pemkot Samarinda tak bekerja sendirian. Sebab di hari pertama kerja Andi Harun dan Rusmadi langsung menghadap Gubernur Kaltim Isran Noor, guna mendapat dukungan anggaran dari Pemprov Kaltim.
Discussion about this post