pranala.co – Rencana ratusan massa mengatasnamakan ‘Aliansi Masyarakat Bufferzone Menggugat’ bakal demonstrasi di Bundaran Monumen PT Pupuk Kaltim, Senin (15/8/2022) hari ini. Namun, semuanya harus ditunda.
Dikonfirmasi perihal itu, Korlap Aksi Yopi Chandra membenarkan penundaan aksi jilid ketiga itu. Musababnya, lantaran menghargai agenda perusahaan yang bersamaan menggelar coffee morning di Kantor Pusat PT Pupuk Kaltim.
“Kami menghargai agenda itu,” tegas Yopi kepada media ini.
Alasan lain, Yopi melanjutkan, agenda persiapan menuju HUT Kemerdekaan RI ke-77 tahun juga jadi alasan. Apalagi agenda itu membutuhkan persiapan maksimal semua personel, terutama Polres Bontang dan pihak keamanan lainnya. Semuanya harus dihormati.
Seluruh stakeholder diyakini memiliki kesibukan dalam massa itu. Apalagi proses perayaan sudah mendekati hari H. Menyisakan dua hari lagi.
“Nah konsentrasi massa itu ke arah sana, jadi pasti enggak maksimal aksinya,” ujarnya.
Namun kata dia, pihaknya memastikan tetap akan melaksanakan aksi Jilid III seperti yang direncanakan sebelumnya.
Tapi saat disinggung soal waktu, dia menyatakan masih akan mendiskusikan hal tersebut di dalam forum Masyarakat Bufferzone Menggugat.
“Kami tetap aksi nanti, tapi waktunya akan kami tentukan selanjutnya,” sebutnya.
Sama dengan aksi sebelumnya Senin (1/8/2022) lalu. Aksi ini juga dilakukan karena Kapolres Bontang dan Dandim dikatakan tak bisa mengakomodir tuntutan massa.
Dalam aksi lalu, diketahui dua instansi aparatur kemanan itu, berjanji akan mempertemukan massa aksi dengan jajaran direksi PT Pupuk Kaltim.
“Kami tidak diberikan kejelasan, makanya kami akan kembali aksi lagi Senin nanti,” ujar Jubir Aksi Muhammad Pijay Sanusi, kepada awak media, Sabtu (13/8/2022).
Pijay mengatakan, selama tuntutan tersebut tak diindahkan oleh pihak PT Pupuk Kaltim maka aksi massa akan terus bergulir.
Dia menganggap hal tersebut menjadi wajib dipenuhi perusahaan lantaran suara tersebut berangkat dari keresahan masyarakat yang bermukim di wilayah bufferzone.
“Sebenarnya tuntutan kami ini sangat mudah dipenuhi. Tapi perusahaan selalu memandang sebelah mata gerakan kami,” kata dia.
Dalam aksi jilid III itu, Masyarakat Bufferzone Menggugat menuntut agar Kapolres dan Dandim Kodim Bontang dapat memenuhi janji dan mempertemukan massa dengan jajaran direksi PT Pupuk Kaltim
“Catatan kami, terpenting direksi dapat dengan serius mau mengakhiri polemik ini, dengan memenuhi tuntutan kami,” tegas Pijay. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Pranala.co. Mari bergabung di Grup Telegram “PRANALA.co”, caranya klik link https://t.me/pranaladotco , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Discussion about this post