PRANALA.CO, Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto akan resmi diluncurkan Senin, 6 Januari 2025. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa persiapan program ini telah dilakukan di berbagai wilayah Indonesia.
“Proses persiapan sudah berlangsung di seluruh Indonesia. Untuk pelaksanaan tanggal 6 Januari, semuanya sudah siap,” ujar Dadan, Rabu (1/1/2025). Namun, ia belum bersedia merinci lokasi-lokasi pelaksanaan program tersebut.
“Saya akan melaporkan terlebih dahulu kepada Presiden sebelum menyampaikan detailnya kepada publik,” tambahnya.
Sebelumnya, Dadan pernah memaparkan bahwa program ini membutuhkan anggaran sebesar Rp 800 miliar per hari untuk mencakup 82,9 juta penerima. Bila diimplementasikan secara penuh, program ini diproyeksikan menghabiskan anggaran hingga Rp 400 triliun dalam setahun.
“Jika program ini berjalan lancar, Badan Gizi Nasional akan membelanjakan sekitar Rp 1,2 triliun setiap hari. Sebesar 75 persen atau Rp 800 miliar dari total anggaran tersebut akan dialokasikan untuk intervensi Makan Bergizi Gratis,” jelas Dadan usai acara BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta pada Selasa, 8 Oktober 2024.
Niken Gandini, anggota Tim Pokja Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional, mengungkapkan bahwa program ini akan dimulai dengan menyediakan 3 juta porsi makanan bergizi setiap hari selama tiga bulan pertama.
“Pada April 2025, jumlah porsi akan meningkat menjadi 6 juta per hari,” kata Niken dalam diskusi daring Forum Ekonomi Politik yang digelar oleh Indef School of Political Economy, Kamis, 17 Oktober 2024.
Niken menambahkan bahwa program ini akan diawali di wilayah yang mudah dijangkau. Namun, ia menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis tidak hanya menyasar kota-kota besar, tetapi juga daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Karena program ini bersifat universal, maka daerah-daerah 3T juga menjadi prioritas kami,” katanya.
Program ini dipandang sebagai upaya strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. “Investasi pada gizi adalah investasi untuk masa depan bangsa,” tegas Dadan. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post