PEDAGANG jenis sembako sempat meminta berjualan di lantai 3 Pasar Rawa Indah yang baru dibangun. Tarik ulur juga terjadi, namun Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Asdar Ibrahim mengklaim sudah beres. Semua kembali ke kesepakatan awal, di lantai 3.
Memang, kata Asdar, kesepakatan dengan perwakilan koordinator sembako yang mewakili 332 pedagang sempat alot. Mediasi juga dilakukan DPRD Bontang. Namun, semua sudah sepakat dan tidak ada lagi persoalan terkait pembagian lapak di pasar semi modern itu. Tak hanya itu, soal pembagian per lantai pun sejatinya sudah melibatkan semua unsur pedagang, bukan semata kemauan Pemkot Bontang.
“Memang sempat alot, tapi semua sudah sepakat di lantai 3. Pedagang sembako dan pakaian akan berada di lantai 3,” jelas Asdar Ibrahim didampingi Kepala UPT Pasar, Haedar ditemui di ruang kerjanya, Selasa, 16 Juni 2020.
Kekhawatiran pedagang sembako jika berjualan di lantai 3 dagangannya tak laku cukup dipahami Asdar. Bukan hanya pedagang sembako saja. Semua pedagang pun ingin barang dagangannya bisa terjual. Makanya, Asdar bilang, tugas pihaknya memaksimalkan manajemen pasar agar pembeli bisa berkeliling ke semua area. Sehingga menjangkau semua lapak di bangunan berlantai 4 itu.
“Siapa yang mau rugi berjualan. Semua pedagang ingin laku, bukan hanya pedagang sembako saja,” tambah Asdar.
Pihaknya pun sudah memikirkan semua nasib pedagang agar Pasar Rawa Indah tetap menjadi pasar sentral di Kota Bontang sebelum kebakaran beberapa tahun silam. Caranya banyak. Salah satunya, Asdar juga mewaspadai adanya pedagang ‘nakal’ yang berjualan di trotoar atau badan jalan sekitar kawasan pasar. Sehingga, pedagang yang sudah menempati lapak di tiap lantai bisa menjajakan dagangannya.
“Ketakutannya kan soal persaingan bisnis. Padahal, pasar juga belum beroperasi. Kami akan evaluasi lagi jika memang ada masalah,” katanya.
Strategi lainnya, lanjut Asdar, jika melihat kontruksi bangunan pasar baru ini, tersedia eskalator di sisi kanan bangunan yang langsung menuju lantai 3. Itu juga menjadi bagian strategi agar pengunjung pasar bisa langsung berada di lapak sembako dan pakaian. Termasuk mengarahkan pengunjung agar bisa menjajaki tiap lantai.
Pun ke depan, Asdar juga sudah merencanakan akan membangun jembatan layang atau jembatan penyeberangan yang menghubungkan area parkir di Kantor UPT Pasar lama dengan lantai 3. Selain bisa mengurai kemacetan lalu lintas pasar dan pengunjung juga bisa praktis ke lantai 3.
“Kami coba usulkan tahun depan, APBD 2021. Mudahan dananya ada. Kalau sekarang enggak mungkin karena dananya tergerus Corona. Seharusnya juga ada taman di sisi kiri bangunan dekat parkir motor,” katanya.
Dia pun berharap semua pedagang bisa menerima kesepakatan bersama ini. Pun jika ada yang kurang sepakat, dia pun memakluminya. Sebab, semua keputusan tak pernah bisa memuaskan seluruh pedagang. (*)
Discussion about this post