PRANALA.CO – PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimra) kembali mencatatkan pencapaian penting dengan berhasil melistriki 11 desa di Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya PLN dalam mendukung pemerataan akses listrik di wilayah terpencil, khususnya di Kaltim. Dengan keberhasilan ini, Rasio Desa Berlistrik (RDB) di provinsi tersebut meningkat dari 87,96% pada 2023 menjadi 91,12% pada tahun 2024.
Desa-desa yang kini menikmati akses listrik di antaranya adalah Desa Besiq, Bermai, Muara Niliq, Mantar, Lumpat Dahuq, Muara Tokong, Muara Nyahing, Kelian, Muara Bomboy, Intu Lingau, dan Lakan Bilem, yang tersebar di
Kecamatan Damai dan Kecamatan Nyuatan. Kehadiran listrik di desa-desa ini diharapkan dapat membuka peluang kemajuan di berbagai sektor, seperti pendidikan, ekonomi, hingga layanan kesehatan.
Bupati Kutai Barat, FX Yapan, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PLN atas upaya ini. FX Yapan juga mengimbau masyarakat untuk turut menjaga fasilitas listrik yang telah disediakan agar tetap berfungsi optimal.
“Saya berterima kasih kepada PLN atas akses listrik yang telah diberikan. Kehadiran listrik akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya dalam keterangan resmi Rabu (2/10/2024).
General Manager PLN UID Kaltimra, Agung Murdifi, menjelaskan bahwa keberhasilan melistriki desa-desa ini merupakan hasil sinergi antara PLN, pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya. Dengan listrik, akses terhadap informasi, teknologi, pendidikan, dan layanan kesehatan menjadi lebih mudah, serta menciptakan lapangan kerja di berbagai sektor.
“Ketersediaan listrik bukan hanya soal penerangan, tetapi juga membuka peluang untuk kemajuan desa, meningkatkan kualitas hidup, serta mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, PLN telah membangun infrastruktur listrik yang cukup besar. Agung mengungkapkan bahwa PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 73,15 kilometer, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 61,20 kilometer, serta memasang 24 gardu distribusi dengan total kapasitas 1.900 kVA. Total investasi untuk proyek ini mencapai Rp43,5 miliar.
Agung juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga infrastruktur kelistrikan yang telah dibangun. Dengan kolaborasi yang baik antara masyarakat dan PLN, diharapkan layanan listrik dapat berjalan lancar tanpa hambatan.
“Kami mengimbau seluruh pihak untuk menjaga jaringan listrik dari potensi gangguan seperti pohon yang dapat mengganggu aliran listrik,” pungkasnya. (*)
*) Ikuti berita terbaru PRANALA.co di Google News ketuk link ini dan jangan lupa difollow
Discussion about this post