PRANALA.CO – Pilkada Samarinda 2024 menghadirkan situasi unik dengan hanya satu pasangan calon, yakni Andi Harun dan Saefuddin Zuhri. Meski begitu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda tetap berkomitmen untuk melaksanakan tahapan debat kandidat, dengan format yang berbeda, di mana pasangan calon akan berdebat dengan “kotak kosong.”
Yustiani, Komisioner KPU Samarinda, menegaskan bahwa debat kandidat tetap menjadi bagian penting dari proses demokrasi, meskipun hanya terdapat satu pasangan calon (paslon).
“Debat tetap dilaksanakan karena ini adalah tahapan penting yang diatur dalam Undang-Undang Pilkada. Ini juga memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengetahui visi dan misi paslon,” jelasnya.
Tiga Kali Debat, Dua Disiarkan Nasional
KPU Samarinda merencanakan tiga kali debat untuk pasangan calon wali kota dan wakil wali kota. Satu debat akan digelar di tingkat lokal, sementara dua debat lainnya akan disiarkan secara nasional.
“Kami sedang berkoordinasi dengan pihak televisi untuk mencocokkan jadwal siaran nasional,” ujar Yustiani.
Debat ini tidak hanya akan diikuti oleh Samarinda, tetapi juga beberapa daerah lain di Indonesia yang menggelar Pilkada serupa, seperti Mahulu dan Kubar. Oleh karena itu, KPU Samarinda harus bersaing dengan daerah lain dalam mengatur jadwal debat, terutama pada tanggal-tanggal yang padat.
Dengan hanya satu pasangan calon, format debat kali ini tentu berbeda. “Karena tidak ada lawan debat, kami akan melibatkan panelis yang terdiri dari tokoh masyarakat dan para ahli,” kata Yustiani.
Panelis ini akan berperan sebagai pengganti lawan debat, sehingga bisa mempertajam visi dan misi yang disampaikan paslon.Rencananya, setiap debat akan menghadirkan lima panelis yang dipilih berdasarkan tema yang diangkat.
KPU Samarinda juga akan membentuk tim perumus untuk menentukan tema dan teknis debat. “Tim ini akan merumuskan berbagai tema yang relevan dan menentukan panelis yang tepat untuk setiap debat,” tambahnya.
Meskipun hanya menghadirkan satu paslon, debat ini diharapkan tetap menjadi panggung demokrasi yang menarik. Ini juga menjadi kesempatan bagi masyarakat Samarinda untuk lebih mengenal calon pemimpin mereka.
Dengan melibatkan panelis dari berbagai latar belakang, debat calon tunggal ini tidak hanya menjadi formalitas, tetapi sarana untuk menggali lebih dalam visi dan misi pasangan Andi Harun-Saefuddin Zuhri.
“Kami berharap debat ini tetap diminati oleh masyarakat karena akan mengangkat isu-isu penting yang langsung berkaitan dengan kehidupan warga Samarinda,” pungkas Yustiani. (*)
Discussion about this post