SAMARINDA – Tingkat kesembuhan dari COVID-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) menurun. Dari 96 menjadi 95 persen. Ini terjadi karena kasus positif kembali mendominasi laporan harian virus corona di Kaltim. Masyarakat diingatkan kembali memperkuat protokol kesehatan.
“Pemerintah melalui Satgas Penanganan COVID-19 terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah, tapi penularan masih terjadi,” kata Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim, Yudha Pranoto seperti dilansir dari rilis resmi Pemprov Kaltim, Selasa (25/5).
Data dari Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim mengumumkan tambahan 105 kasus terkonfirmasi positif virus corona di provinsi ini. Dengan perincian Kutai Barat 16 kasus, Kutai Kartanegara 4 kasus, Kutai Timur 13 kasus, dan Paser 3 kasus. Selain itu Penajam Paser Utara 1 kasus, Balikpapan 33 kasus, Bontang 3 kasus, dan Samarinda 39 kasus.
Sementara penambahan pasien sembuh dari COVID-19 dilaporkan sebanyak 53 kasus. Meliputi Berau 2 kasus, Kutai Barat 2 kasus, Kutai Kartanegara 10 kasus, dan Kutai Timur 3 kasus. Diikuti Paser 4 kasus, Penajam Paser Utara 1 kasus, Balikpapan 20 kasus, Bontang 6 kasus, dan Samarinda 5 kasus.
Adapun penambahan pasien meninggal dunia dilaporkan sebanyak 6 kasus. Terdiri dari Kutai Kartanegara 2 kasus, Kutai Timur 1 kasus, Paser 1 kasus, dan Balikpapan 2 kasus. Meski demikian, dia mengajak masyarakat tidak terlampau waswas dengan COVID-19. Sebab dasarnya, sebagian besar pasien dan penderita virus ini bisa disembuhkan.
“Ini fakta juga, bahwa tingkat kematian dari COVID-19 hanya 2,4 persen. Sampai saat ini 96 persen pasien sembuh dan selebihnya masih dalam perawatan. Jadi tetap waspada, tapi tidak juga terlalu waswas dan panik,” sebutnya.
Dengan adanya tambahan tersebut maka akumulasi kasus COVID-19 di Kaltim telah mencapai 71.010 atau 1908,2 kasus per 100 ribu penduduk dengan positif rate 25,7 persen dari kasus diperiksa. Sedangkan total kesembuhan mencapai 68.109 atau 95,9 persen dari akumulasi kasus positif dan kematian 1.705 atau 2,4 persen.
Menyisakan 1.196 kasus aktif atau masih menjalani perawatan maupun isolasi mandiri. Seiring kasus COVID-19 yang kembali melejit, kewaspadaan masyarakat diingatkan tidak boleh menurun. Apalagi dengan tambahan kasus positif yang terus mengalahkan jumlah kasus sembuh.
“Terpenting lagi, tingkatkan imun dengan makanan bergizi seimbang, rutin olahraga dan berjemur di pagi hari,” lanjutnya.
Sebab itu, kata dia, tidak ada pilihan lain agar masyarakat bisa terus meningkatkan kewaspadaan untuk melindungi diri dan keluarga. Melindungi diri, secara otomatis juga akan melindungi orang lain. Jika semua melakukan upaya melindungi diri, maka semua akan saling menjaga, sehingga penularan COVID-19 bisa terus ditekan. Caranya, sangat sederhana dan tidak mahal.
“Cukup disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M. Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas di luar rumah,” pungkasnya. **
Discussion about this post