pranala.co – Semangat berinovasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Bontang patut diacungi jempol. Cukup bermodalkan ide kreatif dan memanfaatkan barang yang ada tanpa menunggu kucuran anggaran.
Berdasarkan pengamatan pranala.co, perpustakaan Kota Bontang kerap mengeluarkan ide-ide inovatif. Tidak sekali dua kali, bahkan sering kali setiap tahunnya.
Di mulai dari penataan ruang dapat dilihat perubahannya. Dulunya ruang baca di perpustakaan hanya deretan lemari berisi buku-buku bacaan serta meja-meja untuk pengunjung membaca.
Sekarang sudah berubah tampilan. Desain ruangannya bergaya minimalis. Dengan sofa-sofa empuk untuk pengunjung membaca lebih nyaman. Warna-warna yang dipilih pun bergaya minimalis.
Ada pula ruang baca khusus anak-anak. Tak hanya tersedia buku-buku, namun juga permainan edukasi. Ditambah lagi dengan adanya playground. Desain ruangan pun menyesuaikan dengan usia anak-anak.
Program-program layanan pun terus bermunculan. Semisal membuat podcast untuk mensosialisasikan seputar dunia buku dan kearsipan. Mengundang tamu-tamu yang berkompeten.
Kemudian ada juga layanan antar buku ke rumah peminjam. Warga Bontang bisa memilih buku melalui e-katalog yang tersedia. Lalu, mengirimkan nomor buku ke nomor admin yang tersedia. Sejurus kemudian, buku langsung diantar ke rumah peminjam.
“Kami memang dituntut untuk berinovasi. Minimal 5 inovasi dalam setahun,” ujar Pesmo Apriandono, Pustakawan DPK Bontang.
Tuntutan tersebut dianggap pelecut bagi DPK Bontang untuk berkreativitas. Memaksa pegawai DPK memikirkan ide-ide yang out of the box. Tanpa harus menunggu kucuran anggaran.
“Kalau kami menunggu anggaran tidak akan jalan-jalan inovasinya,” tegasnya.
Karenanya pegawai DPK Bontang berupaya memaksimalkan potensi yang ada. Semisal untuk program podcast, hanya bermodalkan dua kamera yang telah lama dimiliki. Untuk settingan ruang podcast, barang-barang seperti meja, kursi, televisi mereka pinjam dari rumah-rumah pegawai DPK.
“Kami juga pinjam properti podcast ini dari kadis (Kepala Dinas) kami,” bebernya.
Untuk program delivery buku pun sama. Sepeda motor yang dipakai pengantaran juga memanfaatkan hibah sepeda motor yang telah ada sejak lama. Petugas pengantaran pun para pegawai DPK itu sendiri.
“Kami kerap urunan swadaya untuk menelurkan inovasi-inovasi itu,” Pungkas Pesmo. [YA]
Discussion about this post