pranala.co – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Taman, Kota Bontang, Kalimantan Timur melakukan kegiatan shutdown alias perawatan pada Water Treatment Plan atau WTP Kanaan, Sabtu (6/8/2022).
Sekira 4.200 pelanggan kena imbas. Mereka tersebar di Kelurahan Gunung Telihan dan Kelurahan Kanaan, tidak mendapat air bersih selama sehari.
Plt Manager Produksi dan Perawatan PDAM Tirta Taman, Bontang Budi Darmadi menargetkan proses perawatan selesai pada pukul 15.00 Wita.
Setelah itu, proses pengisian dapat dimulai. Setidaknya butuh waktu hingga tengah malam melakukan pengisian ulang dan distribusi ke pelanggan.
“Distribusi paling cepat nanti malam, paling lambat besok pagi,” katanya saat ditemui, Sabtu (7/8/2022).
Sebanyak 30 petugas dikerahkan selama proses penghentian sementara distribusi air di WTP yang berkapasitas 36 liter per detik ini.
Budi mengatakan, selama proses berlangsung, petugas akan melaksanakan pengecekan alat mekanikal dan elektrikal, pembersihan filter, serta sedimen. Bukan itu saja, bak penampungan juga akan dikuras untuk mengeluarkan lumpur yang mengendap.
Tujuan shutdown untuk menjaga kualitas, kuantitas, dan kontinuitas pelayanan air bersih. Program shutdown dilakukan sejak berkala setiap tiga bulan.
Sehingga, jika sudah jadwal shutdown maka harus segera dilakukan agar kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air PDAM tetap terjamin.
Sebelum melakukan pemeliharaan, perusahaan milik daerah telah lebih dulu menginformasikan ke seluruh pelanggan yang terkena imbas dari pengerjaan perawatan sumur.
Direktur PDAM Tirta Taman Bontang Suramin, menyampaikan distribusi air bersih ke beberapa wilayah akan distop sementara selama satu hari akibat shutdown. Hal ini dilakukan demi menjaga kualitas air bersih di Bontang yang bakal dikonsumsi masyarakat.
Dia juga telah mengimbau kepada warga agar dapat segera menampung air yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari pada esok hari.
“Mohon maaf atas terganggunya pelayanan kami. Terima kasih,” katanya, Jumat (5/8/2022) kemarin. **
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post