pranala.co – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang, Ahmad Yani menilai bencana banjir dan tanah longsor dapat dicegah. Kemunculan bencana hidrometeorologi itu amat bergantung kebijaksanaan masyarakat dalam memanfaatkan alam.
“Dicegah dengan apa? Dengan penggunaan ruang hidup yang benar, kemudian perilaku masyarakat kita yang memahami tentang penggunaan alam dan seisinya itu untuk kehidupannya,” ujar Yani.
Menurut dia, tata kelola lingkungan harus diimbangi dengan perilaku masyarakat. Kepedulian dan pemanfaatan alam yang berkelanjutan perlu dipahami masyarakat sejak dini.
BPBD Bontang, kata Yani, berupaya meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Pasalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan fenomena La Nina akan melanda Indonesia hingga Februari 2022.
Fenomena La Nina dapat memicu peningkatan frekuensi dan intensitas curah hujan dari 20 hingga 70 persen. Kondisi ini dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor.
Pihaknya pun mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana hidrometeorologi basah dengan mitigasi, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Kita harus siaga terus. [ADS]
Discussion about this post