pranala.co – Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalimantan Timur turun ke lapangan untuk membantu korban terdampak banjir di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur dengan membuka dapur umum.
“Alhamdulillah, mulai Sabtu (19/3) dapur umum sudah didirikan Dinsos Kaltim dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Kutai Timur guna membantu warga yang terdampak banjir,” kata Kepala Dinsos Kaltim H M Agus Hari Kesuma di Samarinda di Antara, Ahad.
Sebelumnya Kota Balikpapan dilanda banjir besar dan sejak Sabtu (9/3) 2022, banjir besar melanda Kabupaten Kutai Timur, tepatnya di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.
Ia menjelaskan dari musibah yang melanda Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan itu mengakibatkan ribuan kepala keluarga harus dievakuasi sebab rumah mereka terendam banjir?
Dari data yang dihimpun, sejak 19 Maret 2022 pukul 22.37 WITA, warga terdampak banjir di Sangatta Utara 15.504 jiwa dari 3.937 kepala keluarga (KK). Sedangkan Sangatta Selatan, korban terdampak 1.392 jiwa dari 1.308 KK.
“Data yang masuk sementara demikian. Sedangkan, ketinggian air atau tinggi muka air (TMA) kisaran 50-150 cm. Banjir besar terjadi sejak Sabtu 19 Maret 2022, pukul 05.00 WITA disebabkan curah hujan yang tinggi dan air laut meluap,” katanya.
Pemprov Kaltim melalui Dinsos maupun pihak terkait, kata M Agus Hari Kesuma , terus memonitor dan membantu masyarakat yang terdampak, hingga kondisi normal dan air surut.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur banjir telah merendam lima desa di dua Kecamatan yakni Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.
“Dari seluruh desa yang ada di Kecamatan Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan, hanya Desa Singa Gaweh yang tidak terdampak parah banjir,” kata Kepala BPBD Kutim, Syafruddin saat dikonfirmasi.
Ia menambahkan berdasarkan laporan sementara sebanyak 1.000 KK yang terdampak di Kecamatan Sangatta Utara. Sedangkan di Kecamatan Sangatta Selatan ada 800 KK yang terdampak.
Untuk warga yang mengungsi, baru 200 orang yang dilaporkan pergi mengungsi dari rumahnya.
“Saat ini sejumlah warga yang mengungsi berada di titik aman banjir, dan sebagian warga juga menumpang di kerabat dan keluarga terdekat,” demikian Syafruddin. [red]
Discussion about this post