pranala.co – Pemerintah Kabupaten Pemkab Paser telah menyediakan 270 Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis yang menangani virus Corona atau COVID-19. Selain itu, sebanyak 100 alat rapid test juga telah tersedia untuk mendeteksi cepat gejala virus Corona.
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Paser, Amir Faisol mengatakan 150 APD diantaranya diperuntukkan tenaga medis Rumah Sakit Umum Daerah Panglima Sebaya dan 120 untuk tenaga medis di Puskesmas.
“Untuk APD sudah ada 150 untuk RSUD dan 120 untuk petugas di Puskesmas,” kata Amir saat konferensi pers di Kantor Bupati Paser, Sabtu 28 Maret 2020.
Sebayak 150 APD tersebut kata Amir merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat. Sedangkan 120 lainnya pengadaan dari Dinas Kesehatan melalui APBD Kabupaten Paser.
Amir menjelaskan untuk rapid test, peruntukkannya yakni tenaga medis yang sering bersentuhan dengan pasien gejala Corona. “Karena mereka yang paling beresiko tinggi tertular,” ujar Amir.
Selain tenaga medis, rapid test akan digunakan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD Panglima Sebaya.
Alat tersebut juga akan digunakan pada Orang Dalam Pantauan (ODP), yang penggunaannya dilakukan secara periodik serta melihat pada hasil diagnosa.
“Jika ODP dites di minggu pertama negatif, akan dilakuan tes di minggu kedua. Jika hasilnya positif, maka ODP akan dirawat di RSUD atau statusnya menjadi PDP,” jelas Amir.
“Namun jika di minggu kedua hasilnya tetap negatif, ia dinyatakan tidak memiliki gejala mengarah terjangkit Corona,” imbuh Amir.
Amir bilang alat rapid test ini tidak sepenuhnya sebagai perangkat utama dalam mendiagnosa gejala pasien diduga terjangkit COVID-19.
“Tetap butuh hasil pemeriksaan laboratorium. Rapid test ini untuk pengecekan dengan cepat dan untuk mendeteksi dini,” ujar Amir.
Perketat Akses Masuk di Perbatasan
Pemerintah Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, akan memperketat wilayah perbatasan yang menjadi pintu keluar dan masuk warga guna mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19.
“Ada tiga pintu masuk ke Kabupaten Paser yang akan dijaga petugas dengan memeriksa suhu warga baik yang masuk maupun keluar,” kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Paser Amir Faisol di Paser, kepada awak media, Sabtu (28/3/2020).
Tiga wilayah perbatasan itu berada di masing-masing terletak di tiga kecamatan yakni Muara Komam, Long Kali, dan Kerang. “Warga yang akan masuk akan diperiksa suhu tubuhnya oleh petugas,” ujarnya.
Alat pengecek suhu tubuh, kata Amir, sudah dipesan dan dalam waktu dekat akan segera digunakan. Dalam pemeriksaan di perbatasan ini, imbuhnya, Pemkab Paser akan melibatkan aparat keamanan dan tenaga medis Puskesmas setempat.
Amir menerangkan bahwa dalam pengecekan, petugas akan memerhatikan batas minimum suhu tubuh warga yang memasuki Kabupaten Paser. Untuk warga yang suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius akan dilakukan pengawasan. Langkah tersebut dilakukan untuk deteksi dini potensi risiko penyebaran Corona warga dari luar daerah.
Dari data monitoring Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Paser per Sabtu pukul 12.00 Wita, sebanyak 154 orang dalam pengamatan (ODP) dan 3 orang pasien dalam Pengawasan (PDP). Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada kasus pasien positif Covid-19 di Paser. **
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post