PEMERINTAH tengah merencanakan memindah Ibu Kota Negara Indonesia dari Jakarta ke Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Rencana pemindahan tersebut ibu kota tersebut tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024.
Namun dikarenakan adanya pandemi virus corona atau Covid-19, pembangunan akan ditunda dan tidak dilakukan tahun ini. Kabar penundaan tersebut datang dari Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
Ia mengatakan bahwa pembangunan fisik ibu kota baru di Kalimantan Timur tidak dilakukan tahun ini. “Kegiatan yang tidak penting dapat ditunda, proyek fisik dari ibu kota baru tidak akan diimplementasikan tahun ini juga,” kata Suharso dalam video conference, Kamis (28/5).
Suharso juga mengatakan bahwa saat ini Pemerintah masih dalam tahapan penyusunan rencana induk (master plan) pembangunan ibu kota. Kata dia. pembangunan fisik ibu kota baru di Kalimantan Timur tidak dilakukan tahun ini.
“Kegiatan yang tidak penting dapat ditunda, proyek fisik dari ibu kota baru tidak akan diimplementasikan tahun ini juga,” kata Suharso dalam video conference, Kamis (28/5).
Suharso juga mengatakan bahwa saat ini Pemerintah masih dalam tahapan penyusunan rencana induk (master plan) pembangunan ibu kota. Lelang tersebut diumumkan pada situs resmi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dengan nama paket Penyusunan Rencana Induk dan Strategi Pengembangan Ibu Kota Negara (Master Plan Ibu Kota Negara/MP IKN). Lelang tersebut ditawarkan dengan pagu paket senilai Rp 85 miliar dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) paket Rp 69,99 miliar.
Terpisah, Menteri Keuangan, Sri Mulyani menjelaskan saat ini mereka fokus pada penanganan pandemi covid-19. Masalah lain, termasuk pemindahan ibu kota negara masih tidak menjadi prioritas.
Dijelaskan juga bahwa saat ini pemindahan Ibu Kota Negara Baru masih dalam tahap perencanaan. kata dia juga bahwa rencana penundaan tersebut telah disampaikan kepada presiden Jokowi. “Untuk IKN saya sendiri sudah saya sampaikan ke presiden, Bapak, ini kalau situasi seperti ini kita harus melakukan prioritas lagi, termasuk masalah IKN ini,” jelasnya.
Selain itu, Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa tahun ini dan tahun 2021 tidak ada anggaran belanja untuk pemindahan ibu kota negara. “Jadi sekarang karena kena covid-19, kan kita kemudian mengatakan gak ada untuk kegiatan itu, untuk perencanaan silakan saja untuk merencanakan, tapi untuk pengeluaran belanja membuat ibu kota negara baru itu gak ada,” terangnya.
Hal tersebut dilakukan untuk lebih fokus pada pemulihan akibat pandemi covid-19. “Karena kita sampaikan ke presiden, kita masih fokusnya ke pemulihan,” jelasnya.
Sri Mulyani berharap proses pemulihan pandemi untuk cepat selesai dan proses pemindahan ibu kota negara dapat kembali dilanjutkan. “Untuk saat ini kita fokusnya adalah kesehatan, bantu masyarakat, dan mendukung supaya dunia usaha bisa survive,” terangnya. (*)
Discussion about this post