pranala.co – Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Bontang diwacanakan akan segera dimulai. Bahkan orangtua murid telah menerima surat Persetujuan dari pihak sekolah. Tepatnya di salah satu sekolah swasta.
Dalam surat yang beredar, pihak sekolah meminta persetujuan dari orangtua murid tentang proses pembelajaran PTM di salah satu sekolah.
Namun, hingga kini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bontang belum memberikan arahan langsung untuk proses PTM. Kabid Pendidikan Dasar, Saparuddin mengatakan, sejauh ini belum ada sekolah yang mengajukan permohonan. Artinya, pihaknya belum mengetahui pasti ada sekolah yang akan melakukan proses pembelajaran tatap muka.
“Kalau kita sesuai dengan instruksi wali kota,” ucap Saparuddin dihubungi melalui telepon, Senin (30/8)
Soal PTM, sebenarnya sudah tertuang dalam SKB Bernomor HK.01.08/MENKES/4242/2021. Pemkot Bontang mengikuti instruksi Menteri Dalam Negeri. Bahwa PTM itu bisa dilaksanakan jika persyaratan itu terpenuhi Termasuk persetujuan orangtua bahwasanya putra-putri bersedia mengikuti PTM. Setelah mendapatkan persetujuan dari orangtua murid, pihak sekolah akan bersurat ke Dikbud. Berikutnya pihak Dikbud yang akan memutuskan diizinkan atau tidak.
“Terpenting semua syaratnya dipenuhi,” lanjutnya.
Meskipun begitu, tinjauan kesiapan di setiap sekolah ia nilai sudah siap semua. Hal itu lantaran mereka juga telah jauh-jauh hari melakukan persiapan. Sehubungan dengan pemenuhan sarana penunjang protokol kesehatan (prokes) di tiap sekolah.
Pada surat edaran tertuang pelaksanaan PTM di ruang kelas diisi maksimal 50 persen. Kecuali untuk PAUD paling banyak 33 persen. Dengan menjaga jarak minimal 1,5 meter.
Namun, ada satu hal yang perlu diperhatikan. Pasalnya beberapa waktu lalu Wali Kota Bontang, Basri Rase menekankan PTM dimulai jika distribusi vaksin untuk vaksin sudah maksimal hingga ke pemberian dosis kedua.
Mengingat risiko penularan setelah memperoleh dosis pertama masih besar dibandingkan ketika sudah mendapatkan dosis lengkap. Termasuk menyasar kepada tenaga pengajar sekolah negeri maupun swasta. **
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post