PRANALA.CO, BALIKPAPAN – Program Kredit Kukar Idaman (KKI) yang dikelola oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara sukses menyalurkan dana sebesar Rp13,51 miliar kepada 1.293 debitur hingga 30 September 2024.
Program yang diinisiasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ini merupakan bagian dari Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR), bertujuan membantu pelaku usaha kecil terbebas dari praktik rentenir.
Kepala OJK Kaltim dan Kaltara, Parjiman, mengungkapkan bahwa penerima manfaat KKI berasal dari sektor pertanian, perikanan, pengolahan, serta perdagangan dan jasa. “Melalui program ini, masyarakat mendapatkan akses pembiayaan yang lebih aman dan terjangkau,” jelas Parjiman dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (25/10/2024).
Selain KKI di Kukar, program serupa bernama Kredit Berusaha, Beruntung, Berkah (Bertuah) juga diluncurkan di Kota Samarinda. Bertuah berhasil menyalurkan Rp11,27 miliar kepada 536 debitur hingga akhir September 2024. Dengan demikian, total penyaluran dari kedua program kredit ini mencapai Rp24,78 miliar, yang seluruhnya dialokasikan untuk pelaku usaha produktif.
Untuk memperluas akses keuangan inklusif di pedesaan, TPAKD Kota Samarinda telah meluncurkan program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Desa Budaya Pampang sejak 2023. Parjiman mengungkapkan bahwa OJK mendorong TPAKD Kukar untuk menerapkan program EKI tahun ini.
“Desa Pela, dengan potensi wisata alam dan budaya, dipilih sebagai lokasi implementasi EKI untuk menarik lebih banyak wisatawan sekaligus meningkatkan akses keuangan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Inklusi keuangan syariah juga menjadi prioritas OJK, yang diwujudkan dalam program Ekosistem Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS) di Pondok Pesantren Hidayatullah. Program ini mencakup edukasi keuangan syariah dan pembukaan 100 rekening santri, yang bertujuan menciptakan kebiasaan pengelolaan keuangan bijaksana sejak dini.
“Kami berharap santri-santri ini nantinya dapat memiliki kemampuan mengelola keuangan dengan bijak dan menjadi agen perubahan inklusi keuangan di masyarakat,” tutup Parjiman. (*)
*) Ikuti berita terbaru PRANALA.co di Google News ketuk link ini dan jangan lupa difollow










Comments 4