Bontang, PRANALA.CO – Harapan baru tengah bersemi bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bontang. Pemerintah Kota sedang mematangkan skema permodalan tanpa bunga, sebuah program yang diharapkan bisa menjadi angin segar bagi geliat ekonomi lokal.
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, mengungkapkan program ini bukan sekadar wacana, melainkan salah satu misi strategis yang segera diwujudkan dalam waktu dekat.
“Saat ini kami masih menunggu pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan,” ujar Agus Haris, Rabu (7/5/2025).
Walau payung anggaran masih dalam proses, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (Disperindagkop) sudah bergerak. Inventarisasi pelaku UMKM yang betul-betul membutuhkan suntikan modal tanpa bunga pun mulai disusun.
“Memang ini sudah menjadi misi kami. Kami harus wujudkan itu,” tegas Agus.
Berapa besar anggaran yang disiapkan? Agus belum bisa menyebut angka pasti. Namun, ia menyebut nilainya bisa mencapai puluhan miliar rupiah, tergantung seberapa besar kemampuan fiskal daerah usai APBD Perubahan disahkan.
“Kita sesuaikan dengan berapa kemampuan APBD Perubahan kita hingga tahun 2026,” katanya.
Di balik layar, pembahasan teknis tengah berlangsung. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sudah diparipurnakan, sementara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sibuk berdiskusi dengan berbagai perangkat daerah. Semua demi memastikan program ini berjalan efektif dan tepat sasaran.
Agus berharap program permodalan tanpa bunga ini bisa menjadi solusi nyata bagi UMKM di Bontang. Bukan hanya untuk membantu mereka berkembang tanpa beban bunga pinjaman, tapi juga menjadi salah satu alat pemutus rantai kemiskinan.
“Harapannya ini bisa jadi pendorong utama pengentasan angka kemiskinan,” pungkasnya. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Tidak ada komentar