pranala.co – Fenomena antrean panjang truk yang hendak mengisi solar bersubsidi kembali terjadi di Jalan Brigjen Katamso, Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim). Kondisi ini mengganggu pengendara lain. Sebab satu lajur jalan dipakai oleh kendaraan parkir tersebut.
Bahkan akses masuk ke kompleks pendidikan Yabis dan RSIB juga menjadi sempit. Sebelah kanan-kiri gerbang masuk pun ditutup kendaraan.
Anggota Komisi II DPRD Bontang Nursalam angkat suara. Menurutnya mengapa dari aparat penindak hukum membiarkan situasi ini terjadi.
“Dulu itu sudah tertib sebelum 14.00 Wita tidak ada antrean. Mengapa kini dilanggar lagi aturan itu,” keluh Salam.
Politikus Partai Golkar ini pun meminta petugas kepolisian dan Dishub melakukan pengawasan serta penindakan.
Sehingga ruas jalan tersebut yang masuk kawasan tertib lalu lintas dapat memberikan kenyamanan bagi pengendara lain. Termasuk bagi pedagang yang berdomisili di ruas jalan tersebut.
“Semua cari makan. Jangan hanya berdalih dengan alasan itu dari satu pihak,” urainya.
Dia pun bingung siapa yang salah dari peristiwa ini. Apakah sopir truk yang mau mengisi BBM atau aparat yang tidak melakukan tugasnya. Bahkan sudah ada kendaraan yang mengantre sejak 09.00 Wita.
“Kita lihat apakah ada tindakan kongkret aparat berwenang untuk menertibkan kembali sesuai aturan,” ungkapnya.
Sementara Ketua Komisi III DPRD Amir Tosina mengaku bingung dengan regulasi yang terus dilanggar. Padahal sudah ada kesepakatan untuk pengaturan pendistribusian solar bersubsidi.
“Sudah cukup disuarakan. Entah apa lagi yang harus dilakukan wakil rakyat,” urainya.
Diketahui, penyaluran solar bersubsidi sesuai kesepakatan dilayani pada 14.00 Wita tiap harinya di seluruh SPBU Kota Bontang. Artinya antrean tidak diperkenankan memanjang di bahu jalan sebelum durasi tersebut. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post