PRANALA.CO – Sebuah kapal pemancingan mengalami mati mesin di perairan teluk Balikpapan, Kalimantan Timur. Tepatnya perairan depan Stadion Batakan pada, Jumat (9/4) sekira pukul 00.00 Wita. Dari informasi yang diterima oleh Basarnas Balikpapan, ada empat orang yang berada di kapal tersebut.
Seorang pelapor yang juga merupakan rekan para korban Risqy, mengatakan, dirinya dihubungi oleh teman-temannya yang saat ini berada ditengah laut dan meminta bantuan. Karena kapal yang dibawa oleh para korban mengalami patah kemudi.
“Keempat pemancing adalah Jumain, Rahmat, Rudi, serta Rudiansyah. Kejadian ini dilaporkan rekan korban ke Basarnas,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan Melkianus Kotta, Jumat (9/4/2021).
Dia menerangkan, sebelumnya, Kamis (8/4/2021) malam sekira pukul 21.00 Wita, korban Rahmat bersama temannya, menggunakan kapal Jumain, pergi memancing. Nahas, kapalnya alami patah kemudi dan mati mesin. Lokasinya, perairan depan Stadion Batakan.
“Mereka coba perbaiki, tapi engggak bisa,” ucapnya.
Kondisi kapal terapung, ditambah cuaca buruk. Ombak kencang dan hujan deras. Mereka di atas kapal hanya bisa melihat lampu Bandara Sepinggan dan Stadion Batakan.
Kabar kondisi itu sampailah ke telinga Risqi, teman korban. Lalu, Risqi melapor kejadiannya ke Basarnas Balikpapan. “Masih bisa dilakukan komunikasi Kagahar dengan korban, meminta korban melempar jangkar agar kapal tidak bergeser terlalu jauh,” ungkapnya.
Tim Basarnas lalu mengevakuasi dan menyelamatkan 4 pemancing tersebut. Menurut Kasie Ops Basarnas Kalimantan Timur, Octavianto. evakuasi berlangsung di perairan Balikpapan, wilayah pesisir Sepinggan.
Proses evakuasi menggunakan rubber boat, tim Basarnas bersama rekan korban, mendatangi lokasi kejadian sesuai koordinat dilaporkan.
Sekura pukul 1.30 WIta, keempat korban berhasil dievakuasi dengan kondisi selamat. Kapal ditinggal pun ditinggal.
“Perlu diperhatikan, agar berhati-hati dengan cuaca perairan saat pergi memancing. Karena dua pekan ini, cuaca kota Balikpapan dan perairan, secara umum bercuaca tidak baik,” imbau dia. **
Discussion about this post