SAMARINDA – Jembatan Mahakam di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dipastikan akan ditutup sementara mulai Selasa (25/2/2025) untuk proses investigasi menyeluruh. Penutupan ini dilakukan setelah insiden tabrakan tongkang pengangkut kayu yang menabrak jembatan pada 16 Februari 2025 lalu.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim, Hendro Satrio MK, menyatakan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan rekomendasi dari DPRD Kaltim untuk memastikan keamanan konstruksi jembatan.
“Jika hasil investigasi menunjukkan tidak ada kerusakan yang membahayakan, jembatan akan segera dibuka kembali,” jelas Hendro, Senin (24/2/2025).
Proses investigasi melibatkan tim ahli dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) yang akan memeriksa kondisi struktural jembatan yang dibangun sejak tahun 1983 ini. Selain itu, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Samarinda juga akan mengatur lalu lintas kapal untuk mencegah insiden serupa.
Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Masud, berharap investigasi berjalan cepat sehingga penutupan tidak berlangsung terlalu lama. “Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Kami meminta agar investigasi segera dilakukan agar jembatan bisa digunakan kembali,” ujar Hasanuddin.
Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaraddin, menambahkan bahwa penambahan kapal tunda akan dilakukan untuk membantu pengawasan kapal tongkang yang melintas di bawah jembatan.
“Kami tidak ingin insiden serupa terulang. Investigasi ini penting untuk memastikan keamanan jembatan dan pengguna jalan,” tegasnya.
Keputusan penutupan sementara Jembatan Mahakam ini diambil melalui rapat koordinasi yang dihadiri berbagai pihak terkait, termasuk BBPJN Kaltim, DPRD Kaltim, KSOP Kelas I Samarinda, Polresta Samarinda, Pelindo, serta pemilik kapal tongkang. Hasil investigasi diharapkan dapat segera diumumkan demi meminimalkan dampak penutupan terhadap mobilitas warga. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post