Ketika menemukan aktivitas spesies ini melalui bidikan kamera pengintai yang aktif melalui sensor gerakan, mereka pun terperanjat. Meski begitu, usai penemuan itu mereka belum menerbitkan secara resmi foto-foto hasil temuan tersebut, dan memutuskan untuk mempelajarinya lebih jauh.
Lokasi tempat ditemukannya tupai vampir | Daily Mail
Ekor Gondrong dengan Segala Fungsi
Anak perempuan mereka, Emily Mae Meijaard, yang merupakan seorang siswa di British International School, Jakarta, ikut menganalisis gambar-gambar itu dengan mengukur ukuran ekor dan tubuh dari berbagai hewan yang mereka temukan selama penelitian.
Untuk ekor Rheithrosciurus, komposisinya adalah 30 persen lebih besar dari tubuhnya yang berukuran 36 cm. Selain berbobot sama dengan tubuhnya, ekor tupai vampir disinyalir sebagai sensor navigasi dan penyeimbang akrobatik ketika sang tupai menerkam mangsanya.
Lebih jauh Emily mengatakan belum ada penelitian lebih lanjut terkait mengapa tupai ini memiliki bulu yang sangat banyak pada ekornya. Namun ia percaya, bahwa ekor gondrong itu juga berfungsi sebuah kamuflase untuk memperdaya predator, seperti macan tutul misalnya.
Prediksi Emily cukup masuk akal bagi Melissa Hawkins, seorang peneliti mamalia dari Museum Nasional Sejarah Alam Smithsonian Institution, Washington DC, AS.
Bahkan ia menyatakan bahwa ketika melihat ekor tupai vampir itu, para kru peneliti mengira itu adalah hewan dengan ukuran yang cukup besar. ”Tupai ini membuat segalanya menjadi ekstrem,” ujarnya.
3 tahun lalu
[…] Pien, Polandia Selatan. Media Nowa Trybuna Opolska melaporkan, langkah-langkah untuk mencegah mayat vampir itu bangkit juga ditemukan di dalam […]
3 tahun lalu
[…] – Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) di Kalimantan Timur (Kaltim) menggeliat. Berdasar data Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kalimantan […]