pranala.co – Lahan 10 hektare dibebaskan untuk pembangunan bendungan pengendali (bendali) banjir bagi kawasan Damai. Ini untuk meminimalisir banjir di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Lokasi lahan itu tepat di belakang Pasar Segar di bantaran Sungai Ampal Perumahan Balikpapan Baru, Balikpapan, Kalimantan Timur.
“Sudah tahapan penetapan lokasi,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Balikpapan Andi Yusri Ramli, Rabu (1/6/2022) lalu.
Lanjut Andi Yusr, saat ini Pemkot mensosialisasikan rencana itu kepada masyarakat. Pemkot juga memeriksa dokumen mengenai kawasan tersebut di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Balikpapan dan di dinas-dinas terkait.
Ramli berujar, sebagai bagian dari rencana mengatasi banjir di Balikpapan. Pemkot ingin bendungan itu terealisasi secepat mungkin.
Namun, pembangunan bendungan sendiri menjadi tanggung jawab Balai Wilayah Sungai Kementerian Pekerjaan Umum. Pembangunan fisiknya ditarget pada 2023.
Bendali di Sungai Ampal diperlukan untuk menampung air yang melimpah bila hujan deras turun di bagian utara dan timur Balikpapan Baru, air yang datang dari Wika, Grand City, Kutai Hills, sisi timur Gunung Guntur, dan air dari selokan-selokan Balikpapan Baru sendiri.
Bendali itu juga diperlukan untuk menggantikan kawasan rawa yang dulunya tempat air seperti Pasar Segar.
Dengan ada bendungan pengendali di Balikpapan Baru, maka air tidak langsung melimpah masuk Sungai Ampal dan terus turun ke Damai seperti saat ini selalu terjadi bila hujan lebat yang mengakibatkan kawasan itu terendam.
Kawasan Damai merupakan wilayah yang paling parah terdampak bila hujan lebat turun merata di Kota Minyak–sebutan lain Kota Balikpapan.
“Sungai Ampal yang sudah dekat muaranya di kawasan yang dulunya hutan mangrove di Balikpapan Super Block, melewati kawasan pemukiman padat di Damai,” urai dia. [DAS]